Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Raker Komisi E DPRD DKI Jaya dengan Pordasi Ada Opsi Pacuan Dipindahkan dari Pulo Mas

Ada beberapa opsi yang dibahas terkait dengan rencana pembangunan sarana atau venues dari kompetisi berkuda ketangkasan (equestrian) Asian Games XVIII

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Raker Komisi E DPRD DKI Jaya dengan Pordasi Ada Opsi Pacuan Dipindahkan dari Pulo Mas
youtube
Lucky Sastrawiria 

TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Ada beberapa opsi yang dibahas terkait dengan rencana pembangunan sarana atau venues dari kompetisi berkuda ketangkasan (equestrian) Asian Games XVIII/2018.

Selain tetap membangun venues equestrian tersebut di kawasan Pulo Mas, ada opsi untuk memindahkan sarana pacuan kuda dari Pulo Mas ke daerah lain.

"Jadi masih perlu dibahas lagi, opsi mana yang akhirnya akan ditempuh," ungkap H. Lucky Sastrawiria, SE, pelaku berkuda yang juga anggota DPRD DKI Jaya, menyikapi hasil rapat kerja (raker) antara Komisi E DPRD DKI Jaya dengan jajaran Pordasi (Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia), Selasa (3/5) di ruang rapat Komisi E DPRD DKI Jaya, Kebon Sirih.

Kendati demikian, kata Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jaya ini, raker menghasilkan banyak kemajuan terkait rencana pembangunan sarana equestrian Asian Games XVIII/2018 tersebut.

"Pihak Pemprov dan pengembang sama-sama memahami bahwa trek pacuan kuda di Pulo Mas memang masih sangat diperlukan. Oleh karena itu, mereka juga menyatakan, kalau nantinya Federasi Equestrian Asia (AEF) memutuskan bahwa sebaiknya sarana equestrian Asian Games XVIII/2018 itu dibangun di Pulo Mas, mereka harus mempertimbangkannya. Ini juga terkait dengan desain dari venues tersebut, yang menjadi ranah AEF," jelas Lucky P.Sastrawiria, kelahiran Pandeglang, 24 Juli 1953 itu.

Raker yang menghadirkan Wakil Gubernur Djarot Syaful Hidayat dan Deputi Gubernur Dr.Hj.Sylviana Murni, SH, MH,MSi ini antara lain memang memutuskan untuk mendengarkan paparan dari Presiden Federasi Equestrian Asia (AEF), Park San Jin.

Sebelumnya, AEF dalam Kongres Tahunannya di Pattaya, Thailand, pertengahan April lalu menyepakati dibentuknya tim khusus yang bertugas untuk membuat desain dari sarana equestrian Asian Games XVIII/2018 tersebut.

Berita Rekomendasi

Tim tersebut antara lain beranggotakan Ketua Umum PP Pordasi Mohammad Chaidir Saddak dan Sekjen PP Pordasi, Wijaya Mithuna Noeradi.

Lucky Sastrawiria menjelaskan, pimpinan dan anggota dewan menyadari keinginan komunitas berkuda pacuan agar trek pacuan kuda Pulo Mas harus dipertahankan.

Lucky yang memiliki beberapa kuda pacu itu, menyatakan, idealnya memang pembangunan sarana equestrian di Pulo Mas bisa dilakukan dengan tanpa menghilangkan sarana pacuan yang sudah ada.

"Kalau perlu memang tak perlu bikin tujuh lapangan equestrian, " kata H.Lucky Sastrawiria.

"Kalau empat lapangan saja cukup, mengapa tidak? Satu lapangan bisa knock-down, jadi bisa dipindah-pindah, agar efisien. Tujuh lapangan mungkin terlalu banyak kalau pemanfaatannya setelah Asian Games XVIII/2018 tidak terlalu sering," papar Ketua Umum DPP Generasi Muda Demokrat itu.

Lucky Sastrawirian juga menyatakan, para anggota dewan memahami bahwa sebutan olahraga pacuan kuda hanya milik orang kaya atau berada (the haves) tidak sepenuhnya tepat karena keterlibatan banyak rakyat kecil juga. tb

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas