Satlak Prima di Bawah Komando Ahmad Soetjipto Sudah Berjalan On The Track kata Alamsyah Wijaya
Alamsyah Wijaya mengakui Satlak Prima di bawah kepemimpinan Ahmad Soetjipto sudah berjalan on the track dalam memenuhi kebutuhan atlet yang dipersiapa
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajer Tim Panahan, Frederick Rosandi dan High Performance Director (HPD) Angkat Besi, Alamsyah Wijaya mengakui Satlak Prima di bawah kepemimpinan Ahmad Soetjipto sudah berjalan on the track dalam memenuhi kebutuhan atlet yang dipersiapan ke Olimpiade Rio de Jeneiro 2016.
"Memang pernah terjadi keterlambatan masalah peralatan panahan. Tapi, hal itu terjadi pada Satlak Prima periode Agustus-Desember 2015. Pada era Satlak Prima sekarang tidak pernah terjadi lagi. Dan, kami telah mendapat dukungan penuh dan saat ini telah menjalani uji coba di Yogyakarta," kata Frederik di Jakarta, Senin (30/5).
Sementara itu, Luky Afari, HPD Lomba 2 Satlak Prima yang membawahi cabang panahan mengatakan, Satlak Prima telah mendukung try out dan trainning camp Tim Panahan Olimpiade di Yogya.
Mengenai peralatan berupa panah dan busur, kata Luki, Satlak Prima akan memenuhinya Juni 2016.
"Di bulan Juni, kita akan penuhi permintaan anak panah untuk try out pada Kejuaraan Panahan Dunia sekaligus kualifikasi Olimpiade di Antalya, Turki, 12-18 Juni sedangkan busur serta yang lainnya dipenuhi setelah mereka pulang dari sana," ujar Luki.
Pengakuan yang sama juga dilontarkan Alamsyah Wijaya. Bahkan, dia menyebut Satlak Prima memberikan dukungan penuh kepada Tim Angkat Besi Olimpiade Rio de Jeneiro 2016 yang beranggotakan 8 lifter putra dan 5 lifter putri menjalani latihan persiapan (trainning camp) di Capetown, Afrika Selatan.
"Trainning Camp Tim Angkat Besi Olimpiade Rio de Jeneiro 2016 bukan di China tetapi di Capetown, Afrika Selatan. Itu semua didukung Satlak Prima," kata Alamsyah.
"Tim Angkat Besi Olimpiade akan bertolak ke Capetown, Afsel dua hari setelah Lebaran dan akan langsung menuju Rio de Jeneiro, 24 Juli 2016" tambahnya.
"Dukungan Satlak Prima untuk angkat besi ke olimpiade telah dilakukan sejak Januari 2016. Bukan hanya akomodasi dan nutrisi terpenuhi tetapi memberangkatkan 20 lifter ke Kejuaraan Angkat Besi Asia sekaligus babak kualifikasi Olimpiade di Uzbekistan, April lalu. Kalau tidak salah dana yang telah dikeluarkan untuk angkat besi sudah mencapai Rp1 miliar," kata HPD Lomba 1 Satlak Prima, Hadi Wihardja.
"Ya, Satlak Prima telah mendukung akomodasi dan konsumsi sejak Januari 2016, dimana anggaran kami terima per Februari 2016. Ini merupakan langkah maju dibanding tahun-tahun sebelumnya dana baru kami terima bulan April," jelas Alamsyah.
Berbicara masalah kebutuhan peralatan atlet BMX Olimpiade yang akan menjalani babak kualifikasi di Kolumbia, 28-29 Mei 2016, kata HPD Lomba 3 Satlak Prima, Denny Gumulya memang tidak bisa dipenuhi karena masalah prosedural.
"Untuk Tim BMX ke Kolombia, kami baru terima surat dari PB ISSI tertanggal 4 Mei 2016 padahal mereka berangkat tanggal 16 Mei 2016. Selain itu, surat yang diajukan juga tidak lengkap dan baru dilengkapi nama personal dan undangannya tanggal 12 Mei 2016. Jadi, pengajuan anggaran kebutuhan tidak bisa diproses secepatnya karena aturan pengajuan anggaran minimal sebulan sebelum pelaksanaan," papar Denny.