Lukman Niode: Dr Steven Bird Layak Masuk Komite Olimpiade Indonesia
Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) mengusulkan pakar sport science dari Australia, Dr Steven Bird dimasukkan KOI
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) mengusulkan pakar sport science dari Australia, Dr Steven Bird dimasukkan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dalam kontingen Olimpiade Indonesia yang akan tampil pada Olimpiade Rio de Jeneito, Brasil, 5-21 Agustus 2016.
"Peran Steven Bird sangat dibutuhkan atlet Indonesia untuk bisa tampil prima dalam menghadapi pertandingan," kata Wakil Ketua Umum Satlak Prima, Lukman Niode di Jakarta, Rabu (23/6).
Sebagai Assistant Professor Di James Cook University Australia, kata Lukman Niode, Bird mengerti betul mengatasi kendala-kendala yang akan dialami para atlet di Olimpiade Rio de Jeneiro nanti.
"Bird itu expert dalam pemulihan pada kompetisi, recovery system, endurance system dan nutrisi pada saat kompetisi. Dan, Bird sudah bekerja sama dengan Indonesia sejak 2007 melalui Program Atlet Andalan (PAL)," kata Lukman yang mantan perenang Olimpiade.
Sementara itu, Asisten Deputi Olahraga Prestasi, Chandra Bhakti mengatakan, Kemenpora telah memasok dana sebesar Rp 24,5 Miliar dari Rp 35 miliar alokasi bantuan dana untuk mendukung kontingen Olimpiade Indonesia.
"Dana bantuan telah dikirimkan ke rekening KOI sebesar Rp24,5 miliar atau 70 persen dari alokasi dana bantuan sebesar Rp 35 miliar. Sisanya yakni Rp10,5 miliar baru bisa dikirimkan kembali setelah ada laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran," paparnya.