Pesilat Jatim yang 'Overweight' Usai Lebaran Akan Mendapatkan Hukuman
KONI Jatim akan memberikan hukuman pada atlet apabila usai libur lebaran mengalami kelebihan berat badan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Laporan Wartawan Surya, Dya Ayu
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - KONI Jatim akan memberikan hukuman pada atlet apabila usai libur lebaran mengalami kelebihan berat badan.
Hal tersebut dilakukan untuk tetap mempertahankan performa penampilan saat bertarung, Pesilat Puslatda Jatim khususnya yang akan mengikuti PON XIX 2016 di Bandung diwajibkan untuk menjaga berat badan.
"Kita akan memberi hukuman pada atlet yang didapati mengalami kenaikan berat badan atau badan mereka tidak ideal lagi," kata Pelatih Pencak silat Puslatda Jatim Edi Suhartono kepada Surya, Senin (11/7/2016).
Hukuman ini diberlakukan agar para atlet sadar tentang pentingnya menjaga kondisi terutama berat badan mereka.
"Kita punya sanksi, apabila didapati ada yang berat badannya tidak berada di kelasnya, maka kami akan memberikan hukuman mereka latihan sendiri dan kita tidak mau untuk melatih para pesilat."
Edi menjelaskan diberikannya waktu libur lebaran selama seminggu ini digunakan para atlet untuk bertemu dengan keluarga mereka, dan pada Senin (11/7/2016) ini para pelatih pencak silat telah masuk kembali ke puslatda untuk melakukan test fisik.
"Hasilnya para pesilat fisiknya di atas dan artinya dalam kondisi fisik yang bagus semua karena kemampuan meraka masih optimal dan ternyata memang di rumah para pesilat tidak ada yang tidak latihan semua mejalani program latihan yang diberikan sebagai PR selama libur."
Pemberian hukumam di cabor pencak silat ini dibuat mengingat PON XIX Jabar kurang dua bulan lagi digelar.
Rencananya setelah menjalani tes fisik para pesilat akan mengikuti uji tanding dengan pesilat yang ada di Jawa Timur.
Lawan latih tanding diantara berasal dari juara dibeberapa perguruan pencak silat dan pesilat yang ada di pusat pelatihan mahasiswa yang menjadi juara nasional.