Nurfitriyana Sebaiknya Diberangkatkan ke Rio Untuk Lengkapi Strategi Pemenangan
Luki Apari mengharapkan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menambah satu lagi jatah pelatih panahan yang mendapatkan ID Card untuk bisa mendampingi
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Performa Tinggi (HPD) Lomba II Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) yang membawahi cabang olahraga panahan, Luki Apari mengharapkan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menambah satu lagi jatah pelatih panahan yang mendapatkan ID Card untuk bisa mendampingi atlet selama menjalani pertandingan di Olimpiade Rio de Jeneiro, Brasil, 5-21 Agustus 2016.
Pasalnya, dia menilai jatah dua pelatih yang diberikan KOI kepada pelatih Denny Trisjanto dan Endah saja tidak cukup untuk memaksimalkan penampilan Tim Panahan Indonesia.
"Kalau kita mau mengatur strategi pemenangan, ya Nurfitriyana harusnya diberikan ID Card yang bisa mendampingi atlet selama pertandingan. Saya menilai kedua pelatih itu saja tidak cukup untuk mendampingi empat atlet yang turun di tiga nomor pertandingan," ungkap Luki di sela-sela kunjungan Deputi IV Bidang Olahraga Prestasi Kemenpora, Gatot S Dewo Broto melihat latihan Tim Panahan Olimpiade Rio de Jeneiro 2016 di Lapangan Panahan Kompleks Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (25/7/2016).
Menurut Luki, Nurfitriyana cukup layak diberikan ID Card karena keempat atlet panahan Indonesia itu akan tampil di tiga nomor yakni Recurve perseorangan putra dan putri serta beregu.
"Kita kan tampil di tiga nomor. Jadi, kalau tiga pelatih yang mendampingi sangat wajar. Apalagi, Nurfitriyana adalah salah satu anggota srikandi yang meraih perak pada Olimpiade Seoul 1988," paparnya.
Secara terpisah, Gatot Dewo Broto berjanji akan menanyakan pendistribusian jatah ID Card Offisial yang akan mendampingi Tim Olimpiade Rio de Jeneiro 2016.
"Ya, saya akan menanyakan kemana saja didistribusikan jatah ID Card itu kepada KOI," selorohnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Satlak Prima Lukman Niode mengatakan sesuai ketentuan Komite Olimpiade Internasional (IOC), Indonesia yang diperkuat 28 atlet mendapatkan jatah 24 ID Card offisial. "KOI harusnya terbuka dalam masalag ID Card Offsial," katanya.