Angkat Besi Akan Jaga Tradisi Raih Medali Olimpiade
Direktur Performa Tinggi Angkat Besi, Alamsyah Wijaya mengatakan tim angkat Besi Indonesia berharap bisa kembali meneruskan tradisi
Penulis: Muhammad Barir
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia berharap bisa mempertahankan tradisi meraih medali olimpiade dari cabang angkat besi. Sebanyak tujuh atlet menjadi andalan Indonesia meraih prestasi terbaik di pesta olahraga terbesar sedunia yang digelar di Rio de Janeiro.
Direktur Performa Tinggi Angkat Besi, Alamsyah Wijaya mengatakan tim angkat Besi Indonesia berharap bisa kembali meneruskan tradisi meraih medali.
Sejak Olimpiade Sydney tahun 2000, Indonesia selalu mendapatkan medali dari cabang angkat besi. Itu terjadi di Athena 2004, Beijing 2008, dan London 2012.
Untuk Olimpiade Rio de Janeiro 2016 tim Angkat Besi Olimpiade Indonesia akan menurunkan 5 lifter putra dan 2 lifter putri.
Dengan jumlah total tujuh atlet, angkat besi menjadi cabang olahraga olimpiade terbanyak Kedua yang diikuti atlet Indonesia setelah bulu tangkis (10 atlet).
Ketujuh atlet angkat besi asal Indonesia yang tampil di olimpiade adalah Eko Yuli Irawan, Triyatno, Muhammad Hasbi, Deni, I Ketut Ariana, Sri Wahyuni, dan Dewi Safitri.
Eko Yuli akan tampil di kelas 62 kilogram, Triyatno di kelas 77 kg, Hasbi di kelas 62 kg, Deni di kelas 69 kg, Ariana di kelas 69 kg, Sri Wahyuni di kelas 48 kg, dan Dewi Safirti di kelas 53 kg.
Pada ajang Olimpiade London 2012, angkat besi menyumbang satu medali perak dan satu perunggu berkat keberhasilan Triyatno dan Eko Yuli Irawan.
"Eko Yuli Irawan, Triyatno dan Sri Wahyuni jadi harapan terbesar bagi Indonesia untuk meraih medali," kata Alamsyah.
Menurut Pelatih tim Indonesia asal Afrika Selatan, Aveenash Pandoo, Eko dan Sri Wahyuni yang paling berpeluang meraih medali.
"Eko dan Sri memiliki pengalaman yang mencukupi dan hasil latihan selama persiapan Olimpiade cukup bagus," ujarnya.
Untuk meraih medali, persiapan dan latihan berat telah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Setelah berada di Brasil pun, latihan terus ditingkatkan.
Eko Yuli Irawan dan rekan-rekannya sesama atlet angkat besi Indonesia, langsung digenjot berlatih begitu tiba di Brasil.
Berdasarkan data tim media kontingen Indonesia, Sabtu, tujuh atlet yang lolos ke Olimpiade ini langsung mendapatkan instruksi berlatih dari pelatih Aveenash Pandoo meski lelah setelah melakukan perjalanan panjang dari Indonesia ke Brasil.
Deni, Eko Yuli Irawan, Muhamad Hasby, Dewi Safitri, dan Sri Wahyuni melahap semua materi latihan.
Manajer tim Alamsyah Wijaya mengatakan sebelum berlatih di Brasil, tim pelatih mendapat kesempatan memperbaiki banyak hal saat training camp 10 hari di Afrika Selatan.
"Di Cape Town, kami melakukan training camp 10 hari dengan program finalisasi latihan menuju pertandingan. Artinya kami memperbaiki teknik-teknik mereka yang salah, meningkatkan power mereka, memperbaiki nutrisi mereka agar lebih baik lagi, dan meminimalisasi perbedaan waktu antara Rio dan Jakarta," tuturnya.
Pada Olimpiade 2016, PB PABBSI masih mengandalkan peraih dua medali perunggu Olimpiade, Eko Yuli Irawan dan peraih medali perak di Olimpiade London empat tahun lalu, Triyatno. Alamsyah menyebut keduanya masih mejadi pilihan utama meski tidak menutup kemungkinan ada bintang baru.
"Kita juga harus lihat beberapa muka baru yang mungkin bisa jadi kuda hitam dalam Olimpiade di Rio ini," ujar Alamsyah.
Tim angkat besi Indonesia akan mengawali langkahnya di Olimpiade Rio pada Sabtu 6 Agustus atau sehari setelah pembukaan.