Tontowi Ahmad: Aku Sudah Belajar dari Kesalahan Olimpiade London
Tontowi Ahmad mengaku telah banyak belajar dari kesalahan yang dilakukannya di ajang Olimpiade London 2012 dalam menghadapi Olimpiade Rio de Janeiro
Laporan Wartawan SuperBall.id, Murtopo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pebulu tangkis spesialis ganda campuran Tontowi Ahmad mengaku telah banyak belajar dari kesalahan yang dilakukannya di ajang Olimpiade London 2012 dalam menghadapi Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Pemain kelahiran Banyumas, 18 Juli 1987 ini tak mau terjebak di situasi yang sama ketiak dia dan pasangannya, Liliyana Natsir gagal menyumbang perunggu usai dikalahkan pasangan Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen empat tahun lalu.
Di Olimpiade London 2012, saat itu dia dan pasangannya, Liliyana Natsir, merupakan satu-satunya andalan Indonesia untuk meneruskan tradisi medali emas di kancah olimpiade.
Besarnya tekanan sebagai tulang punggung skuad Merah-Putih menjadi salah satu hal yang membuat pasangan ini tak dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Dihentikan ole Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok) di semifinal, Tontowi/Liliyana juga gagal menyumbang perunggu saat dikalahkan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark).
“Saat itu kami memang berandai-andai banget, terlalu menggebu-gebu mau dapat emas," ujar Tontowi seperti dikutip badmintonindonesia.org.
"Kami menjadi harapan satu-satunya, masuk semifinal sendirian, karena terlalu berharap, saat kalah di semifinal itu kami langsung down, padahal kami punya tugas lagi di perebutan perunggu,” ujar Tontowi.
Mengevaluasi hasil tersebut Tontowi mengatakan seharusnya dia dan Liliyana fokus di satu demi satu pertandingan.
"Dan kalau sudah kalah di semifinal, kami harus bisa fokus untuk pertandingan selanjutnya," ujarnya.(*)