Eko Yuli Irawan Tiga Olimpiade Dapat Medali Terus
Atlet Angkat Besi Indonesia, Eko Yuli Irawan menyumbangkan medali perak kedua bagi kontingen Indonesia pada cabang angkat besi kelas 62 kilogram
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, RIO DE JANEIRO - Atlet Angkat Besi Indonesia, Eko Yuli Irawan menyumbangkan medali perak kedua bagi kontingen Indonesia pada cabang angkat besi kelas 62 kilogram Olimpiade Rio 2016, Selasa (9/8/2016).
Sebelumnya, Sri Wahyuni menyumbang perak di kelas 48kg putri sekaligus mengulang prestasi yang dicetak lifter Lisa Rumbewas yang meraih perak di Olimpiade Sydney 2000.
Dengan keberhasilan ini, Eko mencatat sejarah sebagai satu-satunya atlet angkat besi yang meraih medali dalam tiga penampilan pada pesta akbar olahraga dunia empat tahunan.
Di Olimpiade Beijing 2008, dia meraih medali perunggu dan di Olimpiade London 2012 menyelamatkan wajah kontingen Indonesia dengan merebut perunggu bersama Triyatno yang meraih perak saat bulutangkis gagal mempertahankan tradisi medali emas.
"Dua medali perak yang berhasil disumbangkan Eko dan Sri Wahyuni merupakan sejarah bagi cabang olahraga angkat besi yang menjadi penyumbang medali tetap di Olimpiade. Khusus bagi Eko kesuksesan itu mencatat dirinya sebagai satu-satunya atlet angkat besi yang meraih medali dalam tiga Olimpiade beruntun," kata HPD One Race Satlak Prima, Hadi Wihardja.
Dalam pertandingan di Pavilion 2 kompleks olahraga Riocentro, Rio de Janeiro, Brasil, Eko mencatat total angkatan 312 kg (Snatch 142 kg dan Clean & Jerk 170 kg).
Medali emas krlas 62kg diraih si "kuda hitam" lifter Kolombia, Oscar Albeiro Figueroa Mosquera, yang memiliki berat badan lebih ringan dari Eko dengan total angkatan total 318kg (Snatch 142kg dan Clean & Jerk 176kg). Sedangkan perunggu diambil lifter Kazakhstan, Farhad Kharki, dengan total angkatan 305kg (Snatch 135kg dan Clean and Jerk 170kg).
Pertandingan kelas 62kg putra tersebut diwarnai dengan tersisihnya lifter Tiongkok pemegang rekor dunia Clean & Jerk, Chen Lijun. Dia mengalami cedera kaki kanan ketika mencoba angkatan 143 kg Snatch. "Lijun mengalami cidera akibat melakukan penurunan berat badan yang drastis," kata Hadi Wihardja.
Lifter Indonesia lainnya yang bertanding di kelas yang sama, Muhammad Hasbi, finish di peringkat 7 dari 9 lifter dengan total angkatan 290 kg (Snatch 130kg dan Clean & Jerk 160kg).
Ketua Umum PB PABBSI, Rosan P Roslani mengaku bangga angkat besi sudah menyumbangkan dua medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro.
"Ya, kita patut bersyukur dua perak dari angkat besi," selorohnya.
Dengan keberhasilan itu, Rosa menjanjikan akan memberikan bonus di luar bonus yang disediakan pemerintah.
"PB PABBSI akan memberikan bonus di luar bonus yang dijanjikan pemerintah," katanya.