Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Susi Susanti Minta Para Atlet Berlatih, Fokus, Berdoa

"Berlatih, fokus, dan berdoa, saya yakin mereka bisa," ujar perempuan kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, 45 tahun lalu itu, kepada Tribunnews.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Husein Sanusi
zoom-in Susi Susanti Minta Para Atlet Berlatih, Fokus, Berdoa
NET
Susi Susanti 

TRIBUNNEWS.COM - Sejak bulu tangkis dipertandingkan di Olimpade Barcelona pada 1992 silam, Indonesia selalu merebut medali emas, sebelum terputus pada 2012 lalu.

Susi Susanti, mantan pebulu tangkis yang menyumbangkan emas pada Olimpiade Barcelona 1992, berharap 10 atlet bulu tangkis yang berangkat mengikuti pesta olahraga bangsa-bangsa sedunia tersebut, dapat kembali meneruskan ?tradisi emas yang sempat terputus.

"Berlatih, fokus, dan berdoa, saya yakin mereka bisa," ujar perempuan kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, 45 tahun lalu itu, kepada Tribunnews.

Susi mengakui, tak mudah meraih medali dalam ajang empat tahunan tersebut. Seperti yang pernah dirasakannya 24 tahun lalu. Beban begitu besar begitu menginjakkan kaki di lapangan permainan.

"Tentu beban ya, karena membawa nama negara dengan lawan-lawan dari berbagai penjuru dunia," kata Susi.

Apalagi, pada 1992, atlet Indonesia diwajibkan meraih medali? emas. Karena, saat itu Merah Putih belum pernah meraih medali emas sejak pertama ikut serta di ajang Olimpiade, pada 1952 di Helsinki, Finlandia.

"Sebelum berangkat, saat itu saya diwajibkan untuk menang. Bisa dibayangkan bagaimana beban yang saya pikul saat itu," kenangnya.

Berita Rekomendasi

Untungnya, kata Susi, pelatih dan tim manajer dapat menjaga mentalnya untuk fokus dalam pertandingan. Rasa gugup dapat dikendalikan, sehingga dapat menguasai jalannya pertandingan.

"Pelatih semuanya membantu saya saat bertanding menghadapi lawan dengan suporternya," cetus pemilik nama lengkap Lucia Fransisca Susi Susanti tersebut.

Saat ditanya tips saat bertanding di ajang Olimpiade?, Susi hanya tersenyum. Menurutnya, setiap orang memiliki kondisi tubuh dan mental yang berbeda-beda. Sehingga, apa yang dilakukannya saat itu belum tentu cocok diterapkan para pebulu tangkis saat ini.

"Setiap orang punya tabiatnya sendiri, kondisi fisik tubuhnya berbeda-berbeda, itu yang harus diketahui setiap pemain," cetusnya.

Sehari sebelum bertanding, menurut Susi, ia harus tidur yang cukup. Istirahat selama delapan jam mejadikan fisik prima dan konsentrasi selama bertanding.

"Kalau saya kurang istirahat biasanya permainan menjadi kacau," ujarnya.

Menjelang pertandingan, Susi juga menambah porsi makan. Itu lantaran berat badanya mudah menurun bila dilanda stres sebelum bertanding.

Susi yakin, di Olimpiade Rio kali ini, tim bulu tangkis Indonesia akan meraih medali emas. Peluang terbesar menurutnya ada di sektor ganda. Baik itu ganda campuran, ganda putra, maupun ganda putri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas