Rio Haryanto Didepak Manor Racing, Kemenpora Ngaku Salah
Gatot S Dewa Broto, mengakui lengsernya Rio Haryanto dari kursi Tim Manor Racing menjadi salah satu kesalahan yang dilakukan oleh pemerintah.
Laporan Wartawan SuperBall.id, Mochamad Hary Prasetya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora), Gatot S Dewa Broto, mengakui lengsernya Rio Haryanto dari kursi Tim Manor Racing menjadi salah satu kesalahan yang dilakukan oleh pemerintah.
Kesalahan yang dimaksud adalah belum adanya komitmen yang rapi dari pihak pemerintah untuk membantu kekurangan dana dari Rio di ajang Formula 1.
Seperti diketahui, pebalap berusia 23 tahun itu resmi terdepak oleh Manor Racing dikarenakan masih kurang dalam pembinaan biaya.
Posisi Rio di Manor Racing akan digantikan oleh Esteban Ocon.
Manajemen Rio sampai saat ini masih belum melunasi uang sekitar 7 juta euro ke Manor Racing dari total 15 juta euro yang harus dibayarkannya.
Pihak Rio baru membayar 8 juta euro lewat dana dari Pertamina 5 juta euro dan pihak uang keluarga Rio 3 juta euro.
Kekurangaan dana sebelumnya sempat dibicarakan oleh Kemenpora dengan melakukan komunikasi dengan beberapa pihak dari APBN untuk membantu pendanaan Rio.
Bantuan dana APBN itu ternyata tidak disetujui oleh pihak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Menpora lewat Imam Nahrawi pun angkat tangan.
Gatot juga mengakui dua bulan yang lalu sudah tahu tentang permasalahan Rio yang akan keluar dari kursi Manor.
"Kemenpora akui ada perencanaan yang kurang rapi untuk menyiapkan dana karena waktu persiapan Rio untuk masuk ke Manor masih belum rapi, kami tidak mencari alasan," kata Gatot saat sesi jumpa pers di Kantor Menpora, Kamis (11/8/2016).
Kendati demikian, Menpora sebelumnya sudah melakukan berbagai macam upaya untuk membantu Rio meskipun dana dari APBN tidak kunjung tiba.
Pertama, Menpora melakukan saweran dari karyawan Kemenpora beberapa waktu yang lalu dan terkumpul dana sekitar Rp 300 juta.
Kedua, pihak Menpora melakukan kerjasama dengan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia (ATSI) dan Kemenkominfo untuk mengumpulkan dana lewat SMS For Rio.