Ini Catatan Rexy Mainaky Tentang Tim Bulutangkis Indonesia di Olimpiade
Kalau bertemu Tiongkok, Greysia/Nitya harus punya tekad kuat untuk menang, fokus dan punya semangat tanding di olimpiade.
Penulis: Muhammad Barir
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Manajer tim bulutangkis Indonesia, Rexy Mainaky mengungkapkan sejumlah masukan dan catatan terkait dengan perjuangan beberapa pebulu tangkis Indonesia di ajang olimpiade.
Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari berlaga di babak perempat final melawan unggulan kedua, Yu Yang/Tang Yuanting (Tiongkok), Senin (15/8) malam. Sebelum pertandingan digelar, Rexy pun mengungkapkan optimismenya akan performa Greysia/Nitya yang kian konsisten.
“Kalau bertemu Tiongkok, Greysia/Nitya harus punya tekad kuat untuk menang, fokus dan punya semangat tanding di olimpiade. Saya optimis, Greysia/Nitya juga makin konsisten,” kata Rexy.
Persaingan pebulu tangkis Indonesia di ajang Olimpiade Rio de Janeiro 2016 telah memasuki babak knockout. Sektor tunggal mulai bersiap ke babak 16 besar, sedangkan sektor ganda akan memulai pertarungan di babak delapan besar mulai hari ini.
Bahkan nomor ganda campuran telah menyelesaikan laga perebutan tiket semifinal. Hasil undian mengharuskan dua wakil Indonesia bertemu di babak perempat final. Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akhirnya lolos ke putaran empat besar setelah menundukkan rekan sepelatnas, Praveen Jordan/Debby Susanto, dengan skor 21-16, 21-11. Tontowi/Liliyana berhadapan dengan unggulan pertama asal Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei di babak semifinal dinihari tadi, Selasa (16/8) WIB.
“Saya optimis Tontowi/Liliyana dapat mengatasi Zhang/Zhao di semifinal. Kalau dibilang 50-50, menurut saya Tontowi/Liliyana masih beberapa persen lebih unggul. Zhang/Zhao tidak ada perubahan yang signifikan sejauh ini. Sementara Tontowi/Liliyana sudah membuktikan, dari yang sempat terpuruk, mereka bisa bangkit lagi, Tontowi semangatnya luar biasa. Namun tetap saja harus waspada,” kata Rexy Mainaky, Manajer Tim bulutangkis Indonesia di Olimpiade Rio 2016 dilansir Badmintonindonesia.org.
“Penampilan Praveen/Debby cukup konsisten. Waktu melawan Zhang/Zhao di penyisihan, sepertinya Zhang sudah siap banget menghadapi smash Praveen, kelihatan sekali sudah dijagain. Sementara Praveen setelah smash tidak ada follow up nya. Itulah bedanya mereka dengan Zhang/Zhao yang lebih berpengalaman di olimpiade, Zhang/Zhao juara bertahan pula,” imbuh Rexy.
Senin (15/8) pagi, dua wakil Indonesia sudah dipastikan gugur di Olimpiade Rio 2016. Lindaweni Fanetri menjadi juru kunci di klasemen grup J. Linda menderita dua kekalahan, pertama dari Vu Thi Trang (Vietnam), 11-21, 12-21, dan kemudian dari Nozomi Okuhara (Jepang), dengan skor 12-21, 12-21.
“Sebetulnya Linda sudah banyak kemajuan dari cara main dan pukulan-pukulannya. Tetapi Linda tidak menujukkan bagaimana spirit seorang olympian. Mungkin Linda terlalu banyak berpikir mau begini mau begitu di lapangan, tetapi spirit bertandingnya masih kurang. Dia tidak melihatkan bahwa dia bertanding di sebuah event yang dia nanti-nanti selama empat tahun dan sebisa mungkin harus habis-habisan,” tutur Rexy.