Tujuh Wakil Indonesia di Babak Utama Bank Permata Men’Future 2016
Makassar hadir kembali dalam peta tenis dunia setelah menjadi tuan rumah turnamen internasional bertajuk Bank Permata Men’Future
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan, hadir kembali dalam peta tenis dunia setelah menjadi tuan rumah turnamen internasional bertajuk Bank Permata Men’s Future 2016.
Babak utama kejuaraan berhadiah total 10.000 dollar AS atau sekitar Rp 130 juta ini akan berlangsung di lapangan tenis Karebosi, 23-27 Agustus.
“Setelah absen sejak 2007, baru sekarang bisa terselenggara kembali karena ada bantuan dari Bank Permata,” tutur Sekretaris Pelti Sulsel, Julius Yunus Tedja yang bertindak sebagai Direktur Turnamen.
Kota Anging Mamiri ini pun sepertinya memberi keberuntungan bagi dunia tenis Indonesia. Dua petenis tuan rumah berhasil lolos main draw setelah memenangi laga final kualifikasi, Senin (22/8).
Odeda Muhammad Arraza (15) mengalahkan rekan senegaranya, Panji Untung Setiawan 6-2 1-6 6-4.
Sementara Arief Rahman (21) menang walk over atas Jie Cui (Tiongkok) yang menderita sakit.
“Ini seperti tuah lapangan Karebosi Makassar. Semoga menjadi pertanda bagus bagi tenis nasional karena di seri pertama di Jakarta, tak satu pun petenis tuan rumah bisa melewati babak kualifikasi,” ucap Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti, Susan Soebakti.
Sementara itu, lima petenis andalan Merah Putih telah memastikan berada di main draw turnamen ini. Juara seri pertama, Christopher Rungkat yang pekan ini (22/8) berada di peringkat 601 dunia menempati unggulan keempat dan David Agung Susanto (830) lolos langsug karena peringkatnya.
Sedangkan tiga petenis tanpa peringkat dunia, yaitu Aditya Hari Sasongko, Armando Soemarno dan Anthony Susanto memanfaatkan fasilitas wild card yang dimiliki oleh penyelenggara.
Permata Bank Men’s Future 2016 di Makassar ini diikuti petenis dari 14 negara. Petenis asal Belgia, Julien Dubail (417) menempati unggulan teratas. Namun posisi itu tidak menjamin wakil benua Eropa ini bisa merengkuh gelar juara.
Di turnamen pembuka, Dubail malah sudah tersingkir di babak pertama di tangan peserta yang merangkak dari kualifikasi.
Jadi, perhelatan tenis ini akan menyajikan pertarungan ketat antar peserta. Apapun bisa terjadi di atas hard court Karebosi.