Siapa Pengganti Sandiaga Uno Di PRSI? Anindya Bakrie Kabarnya Berminat
Sandiaga Uno sudah memberikan kepastian tidak lagi melanjutkan kepemimpinannya di Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Sandiaga Uno sudah memberikan kepastian tidak lagi melanjutkan kepemimpinannya di Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Pengunduran dirinya dari kepengurusan organisasi renang nasional ini ternyata terkait dengan kesiapannya menantang petahana Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, untuk memperebutkan kursi panas "DKI-1" pada Pilkada Februari 2017 mendatang.
Sandiaga Uno memimpin PB PRSI sejak 2013, dan masa kepengurusannya sebenarnya baru akan berakhir 2017.
"Pak Sandiaga merasa tidak bisa lagi memberi perhatian penuh kepada PB PRSI, oleh karena itu pula beliau merekomendasikan percepatan diselenggarakannya Musyawarah Nasional," demikian dikemukakan Sekjen PB PRSI 2013-2017 Ali Patiwiri, Jumat (16/9) di Hotel Four Point, Thamrin, Jakarta Pusat.
Munas PRSI itu sendiri akhirnya akan dilangsungkan pada 30 September hingga 1 Oktober 2016, di Hotel Four Point.
Diakui bahwa tidak tidak ada prestasi istimewa yang ditorehkan atlet-atlet renang nasional beberapa tahun belakangan ini. Pada level SEA Games, PRSI hanya bisa meraih satu medali emas lewat cabang renang, sedangkan cabang renang indah dan polo air cuma bisa menyumbang medali perak.
Sementara itu, pada level Asian Games, PRSI gagal mengantar atlet-atlet mereka meraih sekeping medali pun.
"Berkaca pada hasil-hasil tersebut, kami mengusung 'Akuatik Indonesia siap berprestasi pada SEA Games 2017 dan menyukseskan Asian Games 2018' sebagai tema Munas 2016. Kami telah mengukur diri dan yakin bisa memenuhi hal tersebut," ujar Ali.
Menghadapi Munas PB PRSI telah membentuk panitia penyelenggara yang terdiri dari panitia pengarah merangkap tim penjaringan calon ketua umum dengan ketua Sarman Simanjorang dan ketua panitia pelaksana Jonathan Tahir.
Kedua nama tersebut akan bertugas menjaring, menyeleksi, dan mengawal penyelenggaraan munas PB PRSI. Adapun periode pendaftaran calon ketua umum akan dibuka selama tujuh hari kerja pada 19-27 September 2016.
"Formulir pendaftaran caketum dapat diambil di kantor sekretariat sementara PB PRSI di Mayapada Tower I Lantai 7, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta," kata Ali.
Munas PB PRSI 2016 direncanakan dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Imam Nahrawi dan dihadiri Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tono Suratman, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir, serta para mantan ketua umum PB PRSI dan para mantan atlet akuatik.
ANINDYA BAKRIE
Lalu, sepeninggal Sandiaga Uno, sudah adakah calon pimpinan PB PRSI 2016-2020? Ada beberapa tokoh yang namanya sudah dilontarkan sejumlah pengurus daerah. Salah satunya adalah Anindya Bakrie, putra sulung dari Aburizal Bakrie.
Anindya Bakrie sejauh ini memang diketahui belum pernah eksis di salah satu cabang olahraga. Cucu tertua dari Achmad Bakrie ini, pendiri kerajaan bisnis Bakrie, lebih sibuk berbisnis dan aktif di berbagai organisasi sosial.
Sarman Simanjorang, ketua tim penjaringan calon ketua umum, mengakui bahwa ia sudah mendengar selentingan nama Anindya Bakrie akan dicalonkan. Walau demikian, katanya, ia dan tim penjaringan masih wait and see.
"Sekarang ini kami tinggal menunggu siapa yang mengambil formulir pencalonan dan siapa yang kemudian mengembalikan formulir tersebut," jelas Sarman Simanjorang.
Jika Anindya Bakrie bersedia dicalonkan, sosoknya sudah memenuhi kriteria yang disampaikan oleh Zoraya Perucha, mantan atlet renang nasional dan aktif di kepengurusan PRSI. "Tentu yang kita butuhkan adalah figur yang punya back-up finansial, apalagi renang tidak dapat bantuan dana dari pemerintah, misalnya melalui APBN atau APBD. Figur ketua umum juga harus tokoh yang punya akses atau jaringan luas," demikian antara lain disampaikan Zoraya Perucha.