Heboh Tubuh Atlet Renang Putri PON Jabar Disensor, Ini Tanggapan KPI Pusat
Gara-gara sensor atlet renang tersebut, banyak netizen menyalahkan pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia maya dihebohkan dengan sensor yang menimpa atlet cabang renang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 Jawa Barat.
Beredar di media sosial, terlihat cuplikan tayangan yang menampilkan tubuh atlet renang putri disensor alias diblur.
Hal itu dilakukan lantaran pakaian renang yang digunakan atlet tersebut terlalu minim, namun netizen menilai sebaliknya.
Menurut netizen, tidak ada unsur pornografi dalam cabang olahraga renang tersebut.
Foto-foto cuplikan tayangan tersebut disebar oleh akun jejaring sosial Twitter @arifrahman0909.
"Btw ini atlet papua. Peraih juara di asia juga kalau gak salah. Gimana kalau doi ngelihat tv badannya disensor2 gini," kicau @arifrahman0909 mengomentari foto yang diunggahnya.
Gara-gara sensor atlet renang tersebut, banyak netizen menyalahkan pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
"Cabang renang pon cewe di blur ini beneran? Ahelah KPI," kicau akun @adhmosatya.
Menanggapi hal tersebut, pihak KPI gerah dan angkat bicara lewat akun Twitter @KPI-Pusat.
1. Terkait screenshoot tayangan di salah satu stasiun TV yang menampilkan seorang perempuan berpakaian renang di pinggir kolam yg diblur, …
2. … maka bersama ini KPI merasa perlu memberikan beberapa penjelasan.
3. Belakangan beredar sec viral screenshoot tayangan TV yg menampilkan seorang perempuan berpakaian renang (diblur) dg title "PON XIX Jabar”
4. Blur pada tayangan tsb dilakukan oleh Lembaga Penyiaran (LP) itu sendiri, bukan atas perintah KPI.
5. Saat ini KPI sedang melakukan verifikasi, agar mampu memberikan penjelasan kepada publik maupun pengarahan kpd LP secara komprehensif.