Kuda Jabar Langsung ke Final, Sembilan Kontingen Mencak-mencak
Alasannya, Jabar mendapat keistimewaan 'Wild Card' sehingga memperoleh dua tempat di final pada lima nomor.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sembilan kontingen pada cabang olahraga pacuan kuda PON XIX Jabar 2016 'mencak-mencak' ke panitia pelaksana.
Alasannya, Jabar mendapat keistimewaan 'Wild Card' sehingga memperoleh dua tempat di final pada lima nomor.
Jatah itu didapat tuan rumah Jabar tanpa melewati kompetisi penyisihan.
Sembilan kontingen yang protes ialah DKI Jakarta, Jatim, Riau, Sulbar, Sumbar, Sumut, Kalbar, Kalsel dan NTT.
"Ini kecurangan yang luar biasa. Kumaha Jabar Kahiji?" kata manajer cabor olahraga berkuda DKI Jakarta Alex Asmasoebrata, Senin (19/9/2016).
Pada saat sosialisasi panduan praturan pertandingan Juni lalu di Bandung, DKI Jakarta keberatan dengan adanya wild card ini karena tidak sesuai dengan aturan internasional.
Seharusnya, wild card hanya berlaku saat pra PON, bukan saat pelaksanaan PON.
"Mereka jual, kami borong," ancam Alex terkait wild card.
Meidizon Dahlan Kabid Legalitas dan Advokasi Kontingen Riau menyesalkan sikap penyelenggara yang tidak menjunjung tinggi sportivitas. Dalm keterangannya, perhelatan PON yang megah ini tercemari oleh sikap tidak sportif.
"Perlakuan tuan rumah janggal, kami perlu keadilan. Selain itu, PON bukan sebatas ajang juara umum, tapi menjunjung tinggi sportivitas. Kami tetap menginginkan jangan dicemari event yang kita muliakan gara-gara prestasi yang tidak benar pelaksanaannya," ujarnya.
Meidizon tidak keberatan terkait nafsu Jabar menjadi juara umum. Menurutnya itu wajar dilakukan sebagai tuan rumah. Ia mendesak agar jalan menuju tangga juara umum dilewati dengan benar.
"Boleh Jabar kahiji, tapi orang juga senang karena terwujud sportivitas. Kami pasti turut senang. Jadi jangan sampai banyak cacian setelah perhelatan PON," katanya.
Manajer Olahraga Berkuda Sulbar Ari Iftihar Shihab tak menyangka terjadi hal seperti ini. Apalagi, Sulbar adalah kontingen baru dan pertama kali ikut pada PON XIX Jabar 2016.
Berangkat ke Bandung dengan biaya yang tinggi dan turut serta meramaikan pagelaran PON, tapi yang didapat justru diskriminasi.
"Padahal target kami tidak muluk-muluk. Sebatas ikut meramaikan dulu karena kami tahu diri," sesalnya.
Final cabor pacuan kuda akan dilaksanakan pada 28 September 2016. Ada lima nomor yang dipertandingkan. Final kelas A - 1300 meter dan 2200 meter, E - 1200 meter, kelas D - 1400 meter, kelas C - 1600 meter. (Benni Indo/Surya)