M Ariq dan Sinta Direkomendasikan Masuk Prima
Tim Monitor dan Evaluasi Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) telah menemukan beberapa pejudo potensial muncul pada PON
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tim Monitor dan Evaluasi Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) telah menemukan beberapa pejudo potensial muncul pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016.
Dua pejudo yang terlihat menonjol yakni Sinta Dewi dan M Ariq Noor dadi DKI Jakarta. Sinta yang berusia 19 tahun meraih emas di kelas 48kg putri dan M Ariq yang berusia 21 tahun meraih emas di kelas +100kg putra.
"Ada beberapa pejudo yang punya peluang untuk mengisi kuota 400 atlet Prima di antaranya Sinta dan Ariq," kata Arif Hidayat selaku Direktur Performa Tanding Satlak Prima di Bandung, Jumat (23/9/2016).
Menurur Arif, penampilan Sinta Dewi cukup mengesankan dimana dia mampu mengalahkan pejudo senior dalam perjalanannya ke tangga juara.
Begitu juga dengan M Ariq.
"Kemampuan dan performa yang ditunjukkan Sinta dan Ariq menunjukkan bahwa mereka memang pantas masuk Prima.
Nama keduanya akan segera dikoordinasikan dengan pelatih judo agar bisa dipersiapkan menghadapi SEA Games Malaysia 2017 dan Asian Games 2018," kata Arif yang juga anggota Tim Monitor dan Evaluasi Satlak Prima.
Di cabang olahraga judo, tuan rumah Jawa Barat tercatat sebagai pengumpul medali terbanyak 12 emas, 5 perak dan 12 perunggu.
Disusul DKI Jakarta dengan 5 emas, 5 perak dan 9 perunggu, kemudian Bali dengan 2 emas, 4 perak dan 6 perunggu.