DKI Jakarta Menurunkan Empat Pegulatnya pada Hari Ini
Tim PON gulat DKI Jakarta ingin tetap memaksimal performa mereka dalam pertandingan hari kelima Selasa (27/9) di GOR Saparua Kota Bandung.
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Usai insiden di matras gulat PON XIX/2016 dengan peristiwa pemukulan terhadap Ketua Dewan Juri PON asal Iran, Ali Akbar, tim PON gulat DKI Jakarta ingin tetap memaksimal performa mereka dalam pertandingan hari kelima Selasa (27/9) di GOR Saparua Kota Bandung.
DKI Jakarta menurunkan empat pegulatnya pada hari ini. Satu dari keempatnya adalah pegulat di kelas (65 kg), Rachmat Darmawan.
Dia sebenarnya turun bertanding pada hari sebelumnya Senin (26/9), namun belum sampai selesai hingga babak perempat final terhalang insiden "cheos di matras gulat" sehingga baru dapat dilanjutkan pada hari ini.
Selain Rachmat Darmawan tiga pegulat lain yang diturunkan DKI Jakarta hari ini adalah pegulat di kategori gaya Grego Romawi masing-masing M. Irfan Sahputra (54 kg), Rahman Joko Triyono (66kg), Lotus Malino Sihombing (85 kg), Nur Rusli (130 kg).
Tim manajer gulat DKI Jakarta Drs. Paruntungan Sianturi berharap keempat pegulat yang diturunkan ini dapat bertanding maksimal untuk memberikan kontribusi yang maksimal juga bagi pundi-pundi medali bagi kontingen Ibukota.
Hingga hari kelima, Selasa (27/9) ini tim gulat DKI baru memperoleh tiga perunggu. Masing-masing diraih oleh Rizki Darmawan (kelas 70 kg) Elipitua Siregar (kelas 57 kg), dan perunggu ketiga oleh Lutfi Azar kelas 125 kg. Semuanya dari kategori kelas bebas.
Tim gulat DKI sebenarnya berharap pegulat terbaiknya Erikson Tambunan di kelas 61 kg bisa menyumbangkan medali emas.
Namun penampilan Erikson pada PON XIX/2016 kali ini tampak tidak maksimal, sehingga perunggupun ia tidak mendapatkannya.
Selain berharap pada Erikson Tambunan, tim gulat DKI juga berharap Andika Sulaiman yang akan bertanding besok bisa pula menyumbangkan medali emas.
"Kita doakan saja. Semoga empat pegulat yang turun hari ini dan besok masih bisa mempersembahkan yang terbaik bagi kontingen DKI Jakarta," tutur Sianturi.