Jawa Barat Protes karena Atlet Polo Air Jakarta Diasuh Pelatih Timnas
Manajer Tim Polo Air Jawa BaratTendy Suwarman menggugat kebijakan pemilihan pemain yang tergabung dalam timnas
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Manajer Tim Polo Air Jawa BaratTendy Suwarman menggugat kebijakan pemilihan pemain yang tergabung dalam Tim Nasional Polo Air Indonesia.
Menurut Tendy, selama ini seleksi pemain tim nasional terlalu didominasi oleh DKI Jakarta.
Akibatnya, atlet-atlet polo air berpotensi dari daerah lain banyak yang tidak dilirik.
Tendy meminta ke depannya seleksi pemain untuk tim nasional Indonesia diubah agar memberikan kesempatan bagi atlet-atlet potensial dari daerah lain untuk bergabung, sehingga dapat memajukan juga olahraga polo air di seluruh Indonesia.
"Potensi atlet daerah masuk tim nasional untuk pertandingan internasional seperti SEA Games sebenarnya banyak," ungkap Tendy, Senin (26/9/2016), di Bandung, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari laman resmi PON XIX.
"Tetapi karena sistemnya yang mengatur DKI Jakarta, maka sekarang banyak didominasi oleh atlet mereka."
"Ini bukan hanya keluhan Jabar, tetapi daerah lain juga," tegas Tendy kepada wartawan usai pertandingan final antara Jabar dan DKI Jakarta di Gelora Sabilulungan Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, Senin (26/9/2016).
Tendy memprotes, seharusnya sistem seleksi tim nasional polo air Indonesia jangan lagi didominasi DKI Jakarta.
Apalagi tim Ibu Kota saat ini dilatih oleh pelatih yang juga menukangi tim nasional Indonesia, yaitu Tung Yung.
Menurut Tendy, jika kondisinya demikian, maka hal ini diibaratkan sama saja dengan Pelatih Tim Nasional Sepak Bola Indonesia (Alfred Riedl) nyambi melatih kesebelasan Persib Bandung, sehingga akan ada kepentingan yang berat sebelah antara tim nasional dan klub.
"Saya rasa pelatih tim nasional Indonesia cukup memantau potensi atlet-atlet daerah saja. Jangan juga malah melatih tim daerah," keluh Tendy. (*)