Tafisa Games 2016 Tampilkan Peragaan Busana Kelas Dunia
Ajang Tafisa Games 2016 menampilkan peragaan busana perancang kelas dunia.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ajang Tafisa Games 2016 menampilkan peragaan busana perancang kelas dunia.
Pada hari pertama, tiga desainer ternama Indonesia, Poppy Dharsono, Corrie Kastubi, dan Handy Hartono, menampilkan kreasi mereka, selain gelaran koleksi Nudenim dan Razaq Jaya, dua brand asal Garut yang mengkreasikan berbagai material kulit yang dijadikan jaket atau pun tas.
Kreasi dari Poppy Dharsono menampilkan gaya resor dengan lilitan kain panjang di tubuh model. Kreasinya mengedepankan kain batik Pekalongan yang dibuat di Sragen. Corrie Kastubi menampilkan gaya sportswear yang mengombinasikan kain pabrikan, seperti spandex, parachute dan velvet, dengan kain tradisional seperti tapis Lampung, tenun Sengkang, tenun Makassar, tenun NTT dan tenun Sijunjung dari Sumatera Barat. Desainer berikutnya adalah Handy Hartono.
Karyanya mengombinasikan katun pabrikan yang diproses dengan teknik jumputan (tie dye) dan shibori yang dikombinasikan dengan batik.
Untuk hari ke-3, Minggu 9 Oktober 2016, pengunjung dapat menyaksikan Indonesian Sports and Resort Fashion Highlight oleh 72 desainer dengan tema Fashion, Music and Dance Collaboration and Fit and Happy Fashion Choreography by Ari Tulang.
Event ini adalah bagian dari TAFISA World Sport for All Games ke-6, dan dihadirkan oleh Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).
Mengenai TAFISA Games 2016, Poppy Dharsono berkata, “Kami melihat berlangsungnya TAFISA 2016 sebagai sebuah peluang untuk mengajak khalayak umum melihat industri fashion dari sisi dunia sport. Di luar sana sudah banyak desainer fashion yang ditarik untuk bekerja sama dengan brand sport wear, yang akhirnya membuat brand sport wear menjadi lebih luas pemakaiannya.”