Presiden Tafisa: Indonesia Negara Nomor Satu di Dunia Soal Olahraga Tradisional
Presiden Tafisa Prof. Dr. Ju-Ho Chang menilai Indonesia selaku tuan rumah Tafisa ke-6 termasuk sukses dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
Penulis: Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pentas olahraga tradisional dan masyarakat internasional TAFISA Games 2016 memasuki hari terakhir, Selasa (11/10/2016).
Jadwal ini lebih cepat satu hari dari yang direncanakan yakni 12 Oktober 2016.
Presiden Tafisa Prof. Dr. Ju-Ho Chang menilai Indonesia selaku tuan rumah Tafisa ke-6 termasuk sukses dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
"Saya ucapkan selamat kepada Indonesia sebagai tuan rumah dan seluruh partisipan. Mereka semua enjoy selama mejalani pertandingan. Sekali lagi selamat atas suksesnya Tafisa di Jakarta," kata Prof. Dr. Ju-Ho Chang dalam konferensi pers di Media Center ABC Mall, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
"Yang jelas selama berjalannya Tafisa saya merasa kagum. Indonesia adalah negara nomor satu dengan olahraga tradisionalnya," beber Prof. Dr. Ju-Ho Chang.
Di hari terakhir hanya menyisakan satu kompetisi lomba Barongsai Tonggak International yang dihelat di Ecovention Ancol.
Pada malam ini bakal dilaksanakan upacara penutupan bertempat di pantai karnaval ABC Mall Ancol.
Prosesi penutupan juga diakhiri pemberian bendera Tafisa kepada perwakilan pemerintahan Lisbon Portugal secara simbolis.
Lisbon Portugal akan menjadi tuan rumah Tafisa Games ke-7 empat tahun mendatang.
Dalam rangkaian konferensi pers itu juga turut dihadiri Sekjen TAFISA Wolfgang Baumman, Ketua Panitia Pelaksana Tafisa Hayono Isman, dan Perwakilan Pemerintah Portugal Victor Pataco.