Anggaran Tak Cukup, Atlet Difabel Kaltim Berangkat ke Peparnas 2016 Pakai Uang Sendiri
Dirhamsyah sempat kaget dan tak menyangka ketika mengetahui harus mengeluarkan uang pribadi untuk membeli tiket.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Nasib malang menimpa atlet difabel Kaltim menjelang keberangkatan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 Jawa Barat.
Sejumlah atlet difabel mewakili Kaltim ke Jabar kekurangan dana untuk menutupi kebutuhan persiapan jelang even olahraga disabilitas 4 tahunan itu.
Bahkan atlet difabel Kaltim rela merogoh kocek pribadi untuk bisa bertolak ke Jabar mengikuti Peparnas.
Salah satu atlet angkat berat difabel Kaltim, Dirhamsyah terpaksa membeli tiket sendiri.
Pasalnya National Paralympic Committee (NPC) Kaltim tak memiliki anggaran yang cukup.
"Kami berangkat pakai uang sendiri. Beli tiket harganya Rp 1,8 juta pergi-pulang. Saya beli itu pakai uang saku. Jadi uang saku itu untuk nutup tiket. Ya begitu aja, katanya nanti akan diganti," ujar Dirhamsyah sembari menunggu keberangkatan ke Bandung di Sekretariat BPOC, Jl Urip Sumoharjo, Samarinda, Selasa (11/10).
Dirhamsyah sempat kaget dan tak menyangka ketika mengetahui harus mengeluarkan uang pribadi untuk membeli tiket. Ia sudah tiga kali ikut Peparnas namun baru kali ini Kaltim kesulitan dana membeli tiket untuk atlet.
"Baru ini kita sulit, dulu nggak pernah. Sebelumnya di Riau kita nggak perlu pikirkan tiket, karena sudah ada yang mengurusi. Sekarang malah kita yang harus beli tiket sendiri," ucapnya.
Meski harus membeli tiket sendiri, Dirhamsyah tak terlalu keberatan karena pihak NPC berjanji akan mengganti uang tiket tersebut.
Sementara itu atlet atletik melalui salah satu keluarganya mengaku juga harus membeli tiket menggunakan uang pribadi.
"Beli tiket Rp 1,8 juta pulang-pergi pakai uang pribadi. Uang itu dari tunjangan TC Rp 2 juta dipakai untuk beli tiket," kata Amir saudara atlet difabel yang menolak namanya dipublikasikan karena takut batal tampil di Peparnas.
"Katanya untuk biaya ke Jabar itu belum keluar uangnya. Tapi nanti diganti kabarnya diganti uangnya."(aas/dmz/bud/m15/tribun kaltim)