Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Sean Gelael Tanpa Target di FIA World Endurance Championship kata Ricardo Gelael

Pebalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael merasa sangat antusias untuk menghadapi balapan ketahanan enam jam FIA World Endurance Championship.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Sean Gelael Tanpa Target di FIA World Endurance Championship kata Ricardo Gelael
ist
Sean Gelael dan tim sedang mengamati bakal tunggangannya 

TRIBUNNEWS.COM, FUJI - Pebalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael merasa sangat antusias untuk menghadapi balapan ketahanan enam jam FIA World Endurance Championship.

Pebalap berusia 19 tahun ini akan menguji kemampuan balapnya dengan berada satu lintasan bersama pebalap-pebalap berpengalaman yang pernah berlaga di ajang Formula 1, seperti Mark Webber, Kamui Kobayashi, Kazuli Nakajima, Giedo Van der Garde, dan Bruno Senna.

Pada balapan ini para pebalap dibagi dalam beberapa kategori, seperti LMP1, LMP2, GT dan LMGTE. Sebagian mantan pebalap F1 mengikuti kategori LMP1 dan LMP2. Sean akan membalap di kategori LMP2 bersama pebalap Italia Antonio Giovinazzi dan Van Der Garde.

Meski dibagi dalam empat kategori, semua tim akan berpacu dalam lintasan sama dan waktu yang sama. Total 32 mobil yang akan beradu pacu di lintasan.

Balapan di sirkuit Fuji Speedway merupakan seri ketujuh dari total sembilan seri. Enam seri sebelumnya, yakni di sirkuit Silverstone, Spa Francorchamps, Le Mans, Nurburgring, Mexico dan Circuit of The America. Sementara dua seri selanjutnya akan digelar di Shanghai dan Sakhir.

Sean akan mebawa bendera tim Extreme Speed Motorsport yang disponsori Jagonya Ayam KFC Indonesia.

Pebalap yang kini masih menggeluti balapan GP2 itu akan mengemudikan mobil bernomor 30. Pemilik tim Jagonya Ayam KFC Indonesia yang juga ayah kandung Sean, Ricardo Gelael mengatakan, pada balapan WEC ini, Sean dan tim tidak dibebani target yang tinggi.

Ricardo hanya berharap Sean bisa belajar sekaligus menguji kemampuan balapnya saat tampil bersama satu lintasan dengan beberapa mantan pebalap F1 dan pebalap berpengalaman lainnya.

Selain ketenangan, kesabaran dan konsistensi balap, pada ajang ketahanan ini, kata Ricardo, keberanian pebalap untuk menyusul pebalap lain akan benar-benar diuji.
"Sebenarnya ini ujian yang komplet bagi pebalap. Tentu saja ini juga bagus buat Sean yang masih perlu banyak belajar untuk mematangkan karier balapnya di GP2," kata Ricardo.

Bagi Sean dan Antonio, ini bukan balapan ketahanan pertama. Sebelumnya mereka telah punya pengalaman dan bahkan sudah berbagi kemenangan pada dua balapan terakhir Asian Le mans Series di Buriram, Thailand, dan Sepang, Malaysia, pada awal tahun ini. Adapun Van der Garde sendiri sekarang masih aktif dalam balapan European Le Mans Series, termasuk balapan ketahanan yang legendaris, 24 hours of Le Mans.

Secara performa, Giovinazzi juga sedang menunjukkan penampilan bagus pada balapan GP2 Series. Pebalap asal Italia ini memimpin klasemen sementara pebalap. Dia unggul tujuh poin dari rekan satu timnya Pierre Gasly. Sementara Sean Gelael hingga seri ke-10 di Sepang menempati posisi ke-15 dengan koleksi 24 poin.

Balapan GP2 tinggal menyisakan satu seri di Abu Dhabi yang mana Antonio bisa menjadi juara dunia jika tetap finis di depan Gasly. Buat Sean, balapan di Abu Dhabi perjuangan terakhir untuk memperbaiki peringkatnya sekaligus tim.

Manajer support tim Jagonya Ayam, Francesco Principe cukup yakin trio pebalap ini bisa mendapatkan hasil positif. “Mobilnya kompetitif dan dengan line-up saat ini, kami percaya diri mereka akan menunjukan penampilan terbaiknya pada balapan nanti," ujar Francesco Principe

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas