Owi/Butet Disiram Bonus Olimpiade Usai Tanding di Denmark Open
Kemenpora mengaku sudah mengantongi anggaran untuk bonus tersebut, paling lambat bonus baru bisa diserahkan akhir Oktober atau awal November ini.
Penulis: Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengaku kesulitan mencari waktu ideal untuk menyerahkan bonus kepada para atlet peraih medali Olimpiade Rio 2016 di Brasil.
Deputi IV Kemenpora Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Gatot S Dewa Broto mengatakan wakil bulutangkis Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan disiram bonus Olimpiade usai mengikuti Denmark Open Super Series Premier.
Kemenpora mengaku sudah mengantongi anggaran untuk bonus tersebut, paling lambat bonus baru bisa diserahkan akhir Oktober atau awal November ini.
"Menurut rencana, pilihannya minggu ini atau tiga minggu ke depan. Mulai tanggal 15 Oktober ini, Tontowi dan Liliyana akan ke Denmark untuk mengikuti Denmark Superseries Premier. Mungkin baru pulang dua minggu ke depan. Pekan ini juga kami ada persiapan Papernas dan lain-lain. Jadi, paling lambat tanggal 30 Oktober atau 2 November bonus baru bisa kami bagikan," kata Gatot S Dewa Broto dilansir djarumbadminton.
Indonesia meraih satu medali emas dan dua medali perak dari Rio de Janeiro, Brasil.
Medali emas dipersembahkan cabor bulutangkis melalui pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Sedangkan dua perak disumbangkan cabor angkat besi, Eko Yuli Irawan di kelas 62 kg dan Sri Wahyuni di kelas 48 kg.
Owi/Butet berhak atas apresiasi bonus masing-masing Rp 5 miliar, Eko dan Sri Wahyuni mendapatkan masing-masing Rp 2 miliar bebas pajak.
Para pelatih yang mengantarkan atletnya meraih medali juga diapresiasi dengan bonus oleh pemerintah, termasuk pelatih ganda campuran Richard Mainaky yang diganjar Rp 2 miliar.