Federasi Angkat Besi Internasional Terapkan Sanksi Tegas Bagi yang Terkena Doping
Federasi Angkat Besi Internasional IWF akan memberlakukan sangsi lebih tegas lagi kepada atlit yang kedapatan doping
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) akan memberlakukan sangsi lebih tegas lagi kepada atlit yang kedapatan doping.
Jika selama ini hanya atlit yang bersangkutan dijatuhkan sangsi jika terbukti doping, namun kali ini Federasi negara juga akan terkena sangsi berupa larangan mengikuti kalender event IWF selama 1 tahun.
Demikian salah satu butir yang dihasilkan pada Kongres IWF. Kongres IWF digelar bersamaan dengan Kejuaraan Dunia Angkat Besi Remaja di Penang Malaysia.
”Jika terbukti doping maka federasi negara juga terkena sangsi setahun tidak boleh mengikuti kalender kegiatan IWF kecuali membayar biaya pengampunan,” ungkap Presiden IWF DR.Tamas Ajan, seperti dikutip wakil Indonesia yang hadir pada Kongres tersebut Sony Kasiran Selasa (25/10).
Di Bidang Tekhnik, IWF melalui Direktur Komisi Tekhnik akan menerapkan regulasi baru yang akan mulai diberlakukan tahun 2017. Regulasi baru itu selisih maksimum total angkatan saat permintaan angkatan pertama di Entry list menjadi 20 kg baik dibagian putra maupun putri.
Sebelumnya untuk putra 20 kg dan putri 15 kg. Selain itu lifter yang dinyatakan sebagai pemenang harus lebih berat total angkatannya.
Sebelumnya jika angkatan sama antara satu lifter dengan lifter yang lain ditentukan berdasarkan berat badan yang lebih ringan. Maka mulai 2017 nanti lifter harus meminta angkatan lebih minimal 1 kg untuk menentukan pemenang.
Untuk kategori kelas, IWF juga menambah quota kelas di bagain putri baik senior maupun yunior. Jika sebelumnya hanya hingga kelas 75 kg, kini bertambah satu menjadi delapan kelas di kelas 94 dan 94+kg.
Sedangkan kelas untuk putra tetap mulai dari 56,62,69,77,85,94,105 dan 105+kg. Dalam kongres itu juga telah diputuskan Thailand sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Remaja tahun 2017 dan tuan rumah Kejuaraan Dunia 2019 sekaligus Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
”Dengan penetapan Thailand sebagai tuan rumah Pra kwalifikasi Olimpiade Tokio tentunya sangat menguntungkan buat kita setidaknya bisa mengirim lifter lebih banyak lagi mengikuti olimpiade,” kata Sony Kasiran yang juga anggota South East Asia Weighlifting Federation dan Asia anggota Asian Weightlifting Federation AWF.
Selain mengikuti Kongres IWF Soth east Asia Weightlifting, meloby Malaysia sebagai tuan rumah Sea Games 2017,agar memasukkan cabang angkat besi putri dipertandingkan di multi evett Asia Tenggara dua tahunan itu.
Sebelumnya Malaysia hanya memasukkan Angkat Besi putra di Pertandingkan di Sea Games 2017. IWF juga mengumumkan Amerika Serikat sebagai negara terbanyak mempromosikan cabang Angkat Besi mencapai 70,48 persen dibanding benua lainnya.