Tes Satlak Prima Gunakan Sistem Promosi Degradasi kata dr Haryo Tilarso
Satlak Prima menggelar tes atlet yang diproyeksikan mengikuti multi event dua tahunan tersebut di PP ITKON, Senin (7/11/2016).
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menghadapi Perhelatan Sea Games 2017 Malaysia, Satlak Prima menggelar tes atlet yang diproyeksikan mengikuti multi event dua tahunan tersebut di PP ITKON, Senin (7/11/2016).
Sebanyak 48 atlet dari total keseluruhan 215 atlet mengikuti test pertama kesehatan di PP ITKON. Dari ke-48 atlet tersebut 11 atlet dari cabang Ski air sebanyak 8 atlet Tenis (10) squash (4), Golf (6), Biliard dan wushu masing-masing 6 atlet. Sementara Cabang Angkat Besi absen.
Tes kesehatan meliputi tekanan darah, tinggi badan, denyut nadi, rekam jantung dan otot tulang.
Pernanggung jawab tes Kesehatan, Dr Hario Tialrso Sp.Ko mengatakan tes ini bertujuan untuk mengetahui lebih awal bagi para atlet terkait adanya risiko cedera sebelum mengikuti pemusatan pelatihan dibawah Satlak Prima.
"Ini merupakan pemeriksaan pendahuluan sebelum mereka ikut suatu program pelatnas Prima. Tujuan ini adalah untuk melihat apakah para atlet itu betul-betul fit dari cedera serta kelaian dari jantung, paru-paru dan lain sebagainya. Jika mereka dinyatakan fit pada hari ini maka mereka akan melakukan tes fisik di UNJ," ungkap dr Haryo Tilarso.
Dr Hario Tilarso mengatakan bukan hal yang tak mungkin jika angka tersebut nantinya akan berkurang, karena menurutnya atlet yang yang paling siap dari segi kesehatan maupun fisiknyalah yang berhak menjadi atlet Satlak Prima proyeksi SEA Games 2017 bahkan ASIAN Games 2018 mendatang.
"Jumlah tersebut bisa saja tergerus jika kita menilai atlet tersebut tak layak untuk memasuki Pelatnas, maka kita tidak akan masukan. Kita memang memilih para atlet yang betul-betul fit dan terbaik, karena kedepannya mereka akan melakukan latihan yang lebih intensif lagi," jelasnya.
Meski demikian, pria yang menjabat sebagai Wakil Direktur Eksekutif Bidang Pelayanan Medik dan Anti Doping Satlak Prima itu juga menuturkan jika pada saat ini ada atlet yang dinyatakan tak lolos, maka bisa melakukan tes kembali dilain waktu dengan melihat seberapa jauh pada tingkat ketidaklolosannya.
"Mereka yang tersingkir karena kita menilai dulu apa sebabnya. Jika cedera, mereka harus sembuhkan dahulu. Tak hanya itu namun dari aspek lainnya juga dan jika merasa mampu bersaing bisa melakukan tes lagi dengan menganut sistem promosi dan degradasi," urainya.
Tes Kesehatan dan Fisik ini akan berlangsung hingga Jumat (11/11). Untuk Tes Fisik akan dilangsungkan di Lapangan Atletik Universitas Negeri Jakarta (UNJ).