Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

PGN Nusa Dua Bali Open 2016 Ajang Pembuktian Petenis Muda

Turnamen PGN Nusa Dua Bali Open 2016 ini menjadi panggung pembuktian petenis muda Indonesia.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in PGN Nusa Dua Bali Open 2016 Ajang Pembuktian Petenis Muda
ist
Anthony Susanto 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Turnamen PGN Nusa Dua Bali Open 2016 ini menjadi panggung pembuktian petenis muda Indonesia.

Termasuk diantaranya adalah unggulan kelima tunggal putra di kejuaraan berhadiah total Rp 120 juta ini, Anthony Susanto (19 tahun).

Anthon, peraih tiga medali emas bagi kontingen Jawa Timur di PON 2016 ini tampil perkasa di laga pembuka, melewati hadangan Adyasmaka Wibawa (NTB) 6-1 6-3.

Di babak kedua, petenis kelahiran Semarang, 23 Mei 1997 ini akan meladeni Yoga Argisyahputra (DKI) yang berhasil menyingkirkan Obert Mulyadi (Jawa Tengah) melalui pertarungan rubber-set 6-4 5-7 6-4.

“Saya yakin bisa lolos dari babak kedua. Pokoknya berusaha tampil dengan permainan terbaik saja,” tuturnya.

Bila skenario undian mulus, ujian sesungguhnya bagi petenis yang mematok target juara ini bakal terjadi di babak delapan besar.

Pada perempat final, Anthon akan menjajal ketangguhan anggota tim Piala Davis Indonesia, Aditya Hari Sasongko yang menempati unggulan ketiga.

Berita Rekomendasi

“Sudah sering ketemu Adit, tapi selama ini selalu kalah. Kini sudah waktunya untuk membuktikan saya mulai bisa mengimbangi pemain yang lebih senior di turnamen terbuka seperti ini. Kalau di PON lalu kan hanya menghadapi lawan seusia di bawah 21 tahun,” tutur adik kandung petenis nasional, David Agung Susanto ini.

Sejumlah petenis unggulan belum menemui kesulitan pada babak pertama kejuaraan berlabel Sirkuit Nasional (Sirnas) Tenis PP Pelti yang berlangsung di lapangan tenis KONI dan DPRD Bali, Selasa (15/11).

Seeded teratas, David Agung Susanto (Riau) masih terlalu kuat bagi petenis junior asal Jawa Tengah, Iswandaru Kusumo Putro. David menang straight set 6-2 6-1.

Unggulan kedua , Arief Rahman (Kalimantan Timur) meski agak kerepotan, tetap mampu mengalahkan M. Surya Kresna (Jawa Barat).

Peraih medali perak tunggal putra PON 2016 itu menang 6-4 6-3. Begitu pula seeded ketiga, Aditya Hari Sasongko yang mengandaskan perlawanan petenis Sumatera Selatan, Rafidhiya Mohammad 6-0 6-1.

Hanya unggulan keempat, Hendrawan Susanto yang harus berkemas lebih awal. Petenis DKI itu kandas di tangan kakak kelasnya di Deddy Prasetyo Tennis Club (Detec), Ekky Hamzah 2-6 5-7.

Sementara semua tunggal putra wakil tuan rumah juga terhenti di babak perdana. Agus ‘Bombom’ Satria menyerah di tangan petenis Jawa Barat, Achad Imam Ma’ruf.

Meski mampu memenangi set pertama 6-4, andalan Bali itu harus mengakui keunggulan lawan, 3-6 0-6.

Sedangkan Gede Faliawan terhenti di tangan finalis tahun lalu, Wisnu Adi Nugroho (Jawa Tengah) 2-6 2-6.

Beruntung, duet Agus/Gede masih melaju di nomor ganda. Pasangan andalan tuan rumah itu berhasil menaklukkan Ariya Mahendra (Papua Barat)/Yoga Argisyahputra 6-4 3-6 7-6(5) untuk selanjutnya akan menantang unggulan ketiga ganda putra, Arief Rahman (Kaltim)/Tio Juliandi (Jawa Barat) di perempat final.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas