Ary Sudarsono Cari Bibit Pebasket Muda
Alasan Ary dan seluruh penyelenggara liga, yaitu melakukan pendidikan untuk di berbagai sisi lewat sarana olahraga bola basket
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Setelah melakoni pembahasan selama lebih dari dua tahun, akhirnya Ary Sudarsono bersama rekan-rekannya memberanikan diri untuk mulai melaksanakan program pencarian bibit pebasket muda lewat ajang kompetisi bola basket berjudul Liga Bocah Indonesia.
Sasaran pesertanya adalah anak-anak sekolah dasar usia 10-12 tahun.
Alasan Ary dan seluruh penyelenggara liga, yaitu melakukan pendidikan untuk di berbagai sisi lewat sarana olahraga bola basket.
Selain itu, liga yang akan dimulai pada medio Maret 2017 tersebut, juga dijadikan kesempatan untuk mencari dan mempersiapkan bibit-bibit pebasket muda, yang diarahkan untuk masuk ke jenjang junior dan selanjutnya ke jenjang senior untuk laga di tingkat nasional dan internasional.
"Saya sudah yakin bahwa nantinya akan ada pendapat yang muncul, salah satunya ajang ini (LBI) hanya mimpi. Tapi, buat saya dan teman-teman yang telah mempersiapkannya, hal ini adalah kesempatan untuk mulai melakukan dan belajar untuk mempersiapkan masa depan bola basket Indonesia," kata Ary, yang merupakan penggagas LBI.
Dipaparkan Ary, untuk kesempatan pertama LBI akan dlaksanakan untuk sekolah dasar di tingkat Jabodetabek.
Namun, untuk jumlah peserta Ary dan seluruh panitia masih akan memilih sekolah mana saja yang akan dijadikan peserta. Karena, jika jumlahnya terlalu banyak justru tidak akan mampu menjalankan liga secara maksimal.
"Nanti akan kami buat undangan ke setiap sekolah. Nanti akan ada juga putaran liga di daerah, seperti di Makassar, Pekanbaru, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Selain itu, ada sejumlah daerah yang kami nilai cukup signifikan dari sisi penggemar bola basket, seperti Balikpapan dan Manado," jelas pria, yang dikenal sebagai praktisi bola basket Indonesia, komentator, dan wasit bola basket tingkat Asia.
Terkait aturan laga yang bakal dianut, Ary menjelaskan, aturan yang akan digunakan adalah standarisasi FIBA (federasi bola basket dunia).
Dalam aturan tersebut, LBI lebih dikenal dengan liga bola basket mini. Tim yang akan berlaga berisi campuran pebasket putra dan putri.
Jadi, sistem aturan ini dinilai menguntungkan dari sisi pencarian bibit pebasket putri dan putra sekaligus.
"Minimal nanti akan ada kombinasi pebasket empat putra dan satu putri. Jadi, setiap tim akan diisi kombinasi pebasket putri dan putra. Sistem aturan FIBA yang kami anut ini bakal menjadi sisi yang baik, jika suatu saat ingin ada pencarian bakat atau bibit pebasket, baik putra maupun putri," kata Ary.
Sementara itu, Ketua Umum PB Perbasi, Danny Kosasih, memberikan dukungan sepenuhnya rencana penyelenggaraan kompetisi bola basket LBI tersebut.
Menurut pria berusia 62 tahun itu, sudah saatnya bola basket Indonesia mampu menciptakan bibit baru, terutama di usia muda, yang nantinya bakal disiapkan untuk tingkat profesional.
"Seperti sejumlah pengalaman yang pernah saya lihat di mancanegara, justru banyak bibit baru olahraga, salah satunya bola basket dimulai dari ajang kompetisi tingkat usia sekolah dan liga antar sekolah. Usia 10-12 tahun adalah usia emas untuk pembentukan dasar permainan, termasuk karakter olahragawan," kata Danny.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.