PB PRSI Gerak Cepat Karena Sudah Ada Tugas Berat di SEA Games 2017 kata Anindya Bakrie
Berbagai terobosan-terobosan besar kepengurusan baru Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI)di bawah kepemimpinan Anindya Novyan B
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai terobosan-terobosan besar kepengurusan baru Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) di bawah kepemimpinan Ketua Umum Anindya Novyan Bakrie dirumuskan dan disahkan sebagai program kerja dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Jakarta, Sabtu (18/2/2017).
Melalui program kerja ini PB PRSI masa bakti 2016 – 2020 bertekad bergerak cepat dan simultan untuk mengangkat kejayaan renang Indonesia di kancah Asia Tenggara, Asia dan tentunya dunia.
“Ini merupakan Rakernas pertama kepengurusan kami sejak Oktober 2016 lalu. Dalam Rakernas ini kami membahas program kerja jangka pendek, menengah dan panjang. Intinya kami harus gerak cepat karena sudah ada tugas berat di SEA Games 2017 Agustus nanti. Kemudian Asian Games 2018 yang akan dilaksanakan di Indonesia,” ungkap Anindya Novyan Bakrie Rakernas di Hotel Four Points, Jakarta.
Dalam mengemban tugas berat untuk membangkitkan kembali kejayaan renang khususnya dan olahraga aquatik Indonesia, PB PRSI telah bergerak cepat. Seleksi dan pemusatan latihan untuk renang, polo air, loncat indah dan renang indah sudah dilaksanakan di berbagai daerah. Pelatih kaliber dunia pun dihadirkan dan program latihan dan uji coba ke luar negeri telah disiapkan.
“Renang yang pelatnas di Bali ditangani pelatih asal Prancis, David Armandoni. Polo air di Jakarta kami mendatangkan pelatih juara dunia dari Serbia, Milos Sakovic. Renang indah di Yogyakarta diarsiteki pelatih asal Rusia, Anna Nasekina. Sedangkan loncat indah akan ditangani pelatih asal China. Pastinya ada transfer ilmu juga untuk pelatih lokal,” ujar pria yang akrab disapa Anin.
Didampingi para pengurus teras lainnya, Anindya menjelaskan, untuk mematangkan persiapan menuju SEA Games 2017 di Malaysia persiapan latihan dan tryout sudah disusun. Renang akan menuju Eropa. Polo air ke Australia dan Serbia. Renang indah juga ke Eropa. Sedangkan loncat indah ke China.
"Para atlet akan mengikuti ke Kejuaraan Dunia FINA di Budapest, Hongaria. Karena itu kita mengarah ke Eropa. Diharapkan dengan persiapan sejak dini dan uji coba ke luar negeri ini para atlet akan mendapat kompetitor yang lebih kuat sehingga nanti siap terjun di SEA Games,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PB PRSI, Harlin Rahardjo, menambahkan ada tiga kejuaraan sebagai ajang seleksi atlet-atlet renang yang tergabung dalam pemusatan pelatihan nasional.
Atlet yang berprestasi di tiga kejuaraan ini bakal menjadi wakil Indonesia untuk berlaga pada SEA Games 2017 di Malaysia.
"Kami akan menyertakan atlet dalam Kejuaraan di Singapura, Kejurnas di Palembang, dan Malaysia pada Maret hingga April," ujar Harlin.
Harlin menambahkan, cabang renang menjadi fokus utama PRSI karena disiplin ini memperebutkan 38 medali emas dalam setiap kejuaraan multicabang olahraga.
PRSI akan mengirim atlet-atlet yang telah terpilih dalam seleknas itu ke pemusatan latihan di Prancis, pada Juni hingga Juli. Ia mengatakan, akan ada tiga seri latihan uji coba di Prancis, yaitu Monaco, Nice, dan Paris. Setelah itu perenang akan langsung mengikuti Kejuaraan Dunia di Budapest, Hungaria.
PRSI telah menetapkan pemusatan pelatihan nasional cabang renang di tiga lokasi di Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Bali, dan Bandung.
Selain persiapan untuk meraih target medali emas di berbagai multievent itu, Anindya mengungkapkan, kepengurusannya juga akan menyiapkan kaderisasi atlet untuk melapis para atlet elit yang kini ada di Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).
Dalam hal ini PB PRSI akan aktif melakukan kerjasama dengan pengurus provinsi dan klub-klub di daerah. Untuk itulah pihaknya sudah melakukan blusukan ke berbagai daerah untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana setempat.
Daerah yang telah dikunjungi Anindya antara lain Jakarta, Jawa Barat, Riau, Maluku, Papua, Bali, dan Yogyakarta. Untuk meningkatkan fasilitas yang ada maka PB PRSI akan melakukan kemitraan luas terutama melaksanakan pendekatan dengan pimpinan daerah agar bisa memberikan perhatian pada renang. Bahkan bisa menjadikan renang sebagai gaya hidup.
"Melihat luas negara kita yang dikelilingi lautan dan banyak sungai serta danau seharusnya kita memiliki potensi renang yang besar. Renang seharusnya bisa menjadi gaya hidup Indonesia. Contohnya olahraga lari, dalam 10 tahun belakangan ini sudah jadi gaya hidup masyarakat,” tuturnya.
Disebutkan, Rakernas diikuti oleh 24 dari 30 Pengprov PRSI. Dalam perhelatan ini semua daerah antusias untuk memajukan olahraga aquatic. Sebuah momentum baik dalam upaya meraih prestasi dan mewujudkan target kejayaan di masa depan.
PRSI, lanjut Anindya, mengajak swasta dan pemerintah-pemerintah daerah di Indonesia untuk bekerja sama dalam pembibitan dan pembinaan atlet-atlet renang Tanah Air.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.