PRSI Gelar Time Trial di Bali
David mengatakan bahwa time trial sangat diperlukan untuk mengukur kemampuan para atlet selama berlatih di pelatnas dalam enam pekan terakhir
Penulis: Celestinus Trias Handoyo Putro
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 17 perenang pelatnas SEA Games mengikuti time trial yang berlangsung di Kolam Renang Tirta Arum Blahkihu, Badung, Bali.
Time trial tersebut digelar selama dua hari. Para perenang tersebut langsung ditangani oleh pelatih asal Prancis David Armandoni.
Selain David, atlet renang yang melakukan time trial tersebut juga didampingi oleh sejumlah pelatih lokal, seperti Hartadi Nurtjojo, Albert Sutanto, dan Felix Sutanto.
Penanggung Jawab Akuatik Satlak Prima, Lukman Niode juga turut hadir. Sementara itu, pengurus Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) yang datang, yaitu wakil Ketua Umum Sarman Simanjorang dan Sekjen Ali Patiwiri.
Dalam rilis yang dikirinkan oleh PRSI, David mengatakan bahwa time trial sangat diperlukan untuk mengukur kemampuan para atlet selama berlatih di pelatnas dalam enam pekan terakhir.
Time trial adalah simulasi lomba untuk melihat catatan waktu di setiap nomor dan jarak.
"Time trial dilakukan untuk membiasakan perenang dengan atmosfer kompetisi, yaitu melihat catatan waktu sebelum mengikuti sebuah ajang dan mengevaluasi performa perenang. Kami ingin melihat level para perenang setelah enam minggu latihan berat. Ada yang capek dan ada juga yang cepat," jelas David.
Menurut David, hasil uji coba beberapa perenang masih ada yang perlu diperbaiki.
Evaluasi harus segera dilakukan karena para perenang akan tampil pada even Singapura Terbuka 10-12 Maret.
Oleh sebab itu, para perenang dituntut untuk mampu berupaya memperbaiki catatan waktu dan bagaimana memaksimalkan stamina.
"Mereka harus cepat dan meraih catatan waktu terbaik di Singapura Terbuka, sebab ajang tersebut juga menjadi kualifikasi SEA Games 2017. Tentu, harapan kami semua adalah maksimal dalam setiap pencatatan waktu," ujar David.
Mengomentari kegiatan latihan, pelatih Hartadi Nurtjojo mengatakan kesiapan mental perenang Indonesia masih perlu dimatangkan mengingat sejak akhir tahun lalu para perenang belum mengikuti kejuaraan.
Selain itu, butuh banyak evaluasi jika masih ada kekurangan.
"Tujuannya untuk persiapan menghadapi uji coba ke Singapura. Kami ingin melihat situasi bertanding anak-anak. Kami ingin mengetahui kesiapan mental dan mengevaluasi hasil latihan selama ini, apa-apa saja yang masih kurang dan harus diperbaiki," kata Hartadi.