Maria Sharapova Dapat Wildcard di Stuttgart Terbuka 2017, Madrid Masters dan Roma Masters
Mantan petenis tunggal putri nomor satu dunia dari Denmark, Caroline Wozniacki, menyampaikan kritik pedas terkait pemberian wildcard
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, INDIANA WELLS - Mantan petenis tunggal putri nomor satu dunia dari Denmark, Caroline Wozniacki, menyampaikan kritik pedas terkait pemberian wildcard untuk Maria Sharapova (Rusia).
Menurut Wozniacki, pemberian wildcard tersebut tidak menghargai pemain-pemain lain.
Sharapova menerima wildcard untuk bertanding pada turnamen Stuttgart Terbuka 2017, April mendatang. Padahal, turnamen tersebut akan dimulai dua hari sebelum sanksi 15 bulan Sharapova resmi dicabut.
Sharapova dilaporkan dilarang hadir di Stuttgart, Jerman, sebelum masa hukumannya selesai. Sepanjang karier, dia sukses menjadi juara Stuttgart Terbuka sebanyak tiga kali (2012, 2013, 2014).
"Jelas, aturan dipelintir dan diputarbalikkan untuk memenuhi keinginan seseorang tertentu," ujar Wozniacki yang dilansir BBC, Senin (13/3/2017).
"Saya pikir semua orang layak mendapat kesempatan kedua, tetapi di saat bersamaan saya pikir ketika ada pemain yang dihukum karena kasus doping, dia harus memulai lagi kariernya dari bawah dan berjuang untuk kembali," kata Wozniacki lagi.
Selain mendapat wildcard dari Stuttgart, Sharapova juga akan menerima fasilitas serupa pada turnamen Madrid Masters dan Roma Masters, Mei nanti.
"Menurut saya keputusan ini layak dipertanyakan, tidak peduli siapakah petenis yang masih mendapat larangan bertanding saat turnamen dimulai," kata Wozniacki.
"Dari luar sisi turnamen, hal ini tidak menghargai pemain-pemain lain dan WTA," ujar petenis 26 tahun itu lagi.
Wozniacki bukanlah satu-satunya petenis yang angkat bicara perihal wildcard yang diterima Sharapova pada Stuttgart Terbuka.
Selain Wozniacki, petenis tunggal putra nomor satu dunia asal Inggris Raya, Andy Murray, dan juara AS Terbuka 2016 dari Jerman, Angelique Kerber, juga mengatakan hal sama.
"Sedikit janggal bagi pemain-pemain lain saat melihat ada seseorang bisa datang ke arena pada hari Rabu dan bermain pada hari itu juga," ucap Kerber.
Sharapova akan kembali ke arena kompetisi tenis internasional tanpa memiliki peringkat dunia pada 26 April.
Sharapova, yang positif mengonsumsi zat terlarang berupa meldonium, sejatinya dihukum selama 2 tahun.
Namun, hukumannya dikurangi menjadi 15 bulan setelah berhasil memenangi banding pada Oktober 2016.