Sean Gelael Langsung Merapat ke Tim Formula 1 Toro Rosso
Seusai menjalani balapan perdana F2 di sirkuit Sakhir Bahrain, pebalap muda Indonesia Sean Gelael langsung bergabung besama tim Formula 1 Toro Rosso.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SAKHIR - Seusai menjalani balapan perdana F2 di Sirkuit Sakhir Bahrain, pebalap muda Indonesia Sean Gelael langsung bergabung besama tim Formula 1 Toro Rosso.
Sean akan mengikuti sesi latihan bebas selama dua hari untuk menguji keandalan mobil STR12 Toro Rosso di sirkuit yang sama.
Tim Toro Rosso lewat akun twitter juga telah mengonfirmasi hal ini.
“Sean akan berada di garasi kami. Dia akan menjadi pebalap penguji kami pada hari Selasa,” demikian kicauan tim Toro Rosso. Sean akan memakai mobil milik pebalap Daniil Kvyat. Sesi latihan akan berlangsung dua periode yakni pagi dan sore hari.
Selain di Bahrain, Sean juga diberi kesempatan menguji STR12 di sirkuit Hungaroring Budapest dan Yas Marina Abu Dhabi.
Bagi Sean momen ini menjadi pengalaman dan pembelajaran yang sangat penting untuk mematangkan kariernya sebelum menuju ajang Formula 1.
Sean musim ini menjalani balapan penuh keduanya di ajang F2. Musim 2017 ini Sean bergabung dengan tim Pertamina Arden, tim yang punya afiliasi dengan tim Toro Rosso dan Red Bull. Di tim ini, Sean berkolaborasi dengan pebalap asal Perancis, Norman Nato.
Musim ini balapan F2 berlangsung sebanyak 11 series. Jumlah peserta musim ini lebih sedikit, yakni 20 pebalap dari sepuluh tim peserta.
Meski demikian, persaingan antara pebalap sangat kompetitif. Hal ini tergambar dari seri perdana di sirkuit Sakhir, Bahrain pada hari Sabtu dan Minggu kemarin.
Tim Pertamina Arden langsung mendapatkan podium pertamanya lewat Norman Nato pada balapan feature yang berlangsung hari Sabtu.
Sementara, pada hari Minggu, tim Pertamina Arden gagal mendulang poin karena mobil Norman Nato tersenggol dan keluar lintasan pada putaran pertama.
Adapun Sean belum mendapatkan balapan yang ideal. Pada feature race Sean mengalami masalah pada sensor time limit di pit line. Akibatnya Sean mendapat dua kali penalti yang membuatnya harus puas menyelesaikan balapan di posisi ke-17.
Pada race kedua, Sean sempat kehilangan waktu 10 detik saat pit stop untuk pergantian ban. Dampaknya, dia banyak kehilangan waktu dan kembali harus puas finis di posisi ke-17.
“Ini pekan yang berat dengan segala masalah yang kami hadapi. Meski demikian, kami optimistis mendapatkan hasil yang lebih baik untuk balapan berikutnya di Barcelona,” kata Sean.
Hal senada juga diungkapkan Nato. Namun, hasil pada race pertama sudah memberikan suntikan moral yang besar untuk mendapatkan podium lagi pada race kedua. Akan tetapi, senggolan mobil tim DAMS, Oliver Rowland, membuyarkan harapannya.
“Itulah balapan semuanya serba sulit diprediksi. Ketika semuanya sudah terlihat bagus, namun masih ada faktor lain yang menentukan hasil balapan,” ujar Nato.
Balapan di Bahrain menjadi ujian yang bagus karena sirkuit Sakhir punya karakter lintasan yang abrasif. Temperatur lintasan yang panas juga semakin mempercepat degradasi ban.
Di sinilah para pebalap dan tim diuji kemampuan serta strategi memanajemen bannya.
Setelah Bahrain, balapan F2 akan berlanjut ke Barcelona, Spanyol yang akan berlangsung pada 13-14 Mei mendatang.