Gowes Pesona Nusantara 2017 Jayapura Start Dihiasi dengan Suasana Haru
Program Gowes Pesona Nusantara (GPN) 2017 Kemenpora di Kompleks GOR Waina Batas Kota Jayapura sabtu pagi (20/5/2017) berlangsung haru.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Program Gowes Pesona Nusantara (GPN) 2017 Kemenpora di Kompleks GOR Waina Batas Kota Jayapura, sabtu pagi (20/5/2017) berlangsung haru.
Staf Ahli Pemuda Bidang Pengarusutamaan Pemuda dan Olahraga, Adiati Noerdin tak kuasa menahan air matanya menetes saat menerima tanah dan air yang diambil dari Bumi Jayapura alias Port Numbay dari Sekda Kota Jayapura R.D. Siahaya.
"Ini kesan yang mendalam buat saya di tengah kegaduhan yang mengancam Bhinneka Tunggal Ika dan keutuhan NKRI," ungkap Adiati.
Rasa haru Adiati terhadap nasionalisme warga Papua atau Port Numba saat pelepasan GPN 2017 di Jayapura diikuti semua usia.
Mulai anak-anak, pemuda tanggung, hingga ibu rumah tangga dan bapak-bapak. Tak ketinggalan, anak-anak dengan memakai pakaian adat Papua mewarnai prosesi pelepasan GPN di Jayapura ini.
Mereka gowes kurang lebih satu jam menuju Kantor Dinas Otonom Kota Jayapura setelah dilepas Sekda Kota Jayapura R.D Siahaya.
Para pegowes berbagai usia itu disambut berbagai makanan ringan sesampainya di Kantor Dinas Otonom Jayapura.
Seperti kolak kacang ijo dan berbagai jajanan. Mereka kemudian menyatu di tengah lapangan depan kantor melakukan senam poco-poco yang berisi gerakan sembilan cabang olahraga macam bulu tangkis, tenis meja, lempar lembing, tolak peluru dan sebagainya.
Suasana semakin ramai dan sesakkan halaman kantor dengan aksi anak muda pamer skil free style dan senam zumba. Acara juga dimeriahkan dengan pengundian doorprize berupa sepeda, televisi, mesin cuci, raket, dan kulkas.
Bagi Adiati, suasana meriah dan simbol kesatuan ini semakin menegaskan ampuhnya GPN 2017 sebagai pemberi semangat, pemersatu bangsa untuk menjaga keutuhan NRKI.
"Karena itu tanah dan air (dari Jayapura) ini besar artinya bagi Indonesia. Ini bisa menjadi simbol menyatukan Indonesia. Nanti akan disatukan dengan tanah dan air dari daerah lainnya di Magelang 9 September, saat puncak acaranya," katanya.
Sekda Kota Jayapura R.D Siahaya menjelaskan, sengaja memilih lagu "Tanah Airku Indonesia" saat menyerahkan tanah dan air Port Numbay sebagai bentuk penegasan kebulatan tekad masyarakat Papua kepada NKRI.
"Sebagai lambang tanah dan air Papua menjadi bagian tak terpisahkan dari Indonesia. Tanah dan air ini kemudian dibawa dengan sepeda sehat dalam program Gowes Pesona Nusantara untuk disatukan dengan tanah dan air dari berbagai daerah di Republik ini," paparnya.