Kata Menpora Soal Konsep 'Green Eco' West Java International Marathon
Ini sebuah marathon yang dikemas sedemikian rupa sehingga ada kesadaran untuk menjaga lingkungan agar bebas sampah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhelatan marathon internasional untuk pertama kalinya akan digelar di Jawa Barat dengan tajuk "West Java International Marathon 2017 (WJIM 2017)".
Mengangkat konsep "Eco Marathon", dalam acara yang akan diadakan pada 15 Oktober 2017 itu, para pelari akan melintasi jalur menantang yaitu dari Ciwidey hingga Pangalengan (Malabar) melalui berbagai wisata gunung, perkebunan teh, perkebunan kopi, kebun sayuran, hingga menyusuri tepi danau (Situ Cileunca).
Menpora, Imam Nahrawi menyatakan antusias pada kegiatan tersebut.
"Ini baru pertama kalinya diadakan di Jabar. Akan menjadi daya tarik tersendiri dibanding marathon-marathon yang pernah diadakan. Apalagi diiringi konsep "green eco" yang mendunia. Ini sebuah marathon yang dikemas sedemikian rupa sehingga ada kesadaran untuk menjaga lingkungan agar bebas sampah," katanya, didampingi Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, saat menerima panitia West Java Marathon 2017, di Ruang Rapat Utama Graha Pemuda Lantai 10, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2017) siang.
Dalam kesempatan itu, Nahrowi meminta launching WJIM bisa digelar di beberapa kota.
"Ini sebuah marathon yang akan menarik minat banyak orang. Untuk grand launching, diawali di Jakarta dan Kemenpora menjadi tempatnya. Dan bisa ditambah di Kementerian Pariwisata," kata Nahrowi.
Dia menambahkan, media partner harus dijalin hubungan sejak awal agar promosi sport tourism tersebar secara masif dan dapat mendongkrak datangnya turis mancanegara.
Untuk lokasi marathon, kata Nahrowi, secara prinsip sudah memadai tetapi perlu dikaji agar pengunjung dan penonton semakin mudah menjangkau serta menikmati sehingga dampak ekonomi semakin membaik.
Target peserta WJIM 2017 sekitar 3.000 orang. Beberapa diantaranya dari luar negeri, khususnya daerah-daerah yang menjadi Sister Province dengan Provinsi Jabar.
Beberapa diantaranya 4 provinsi di Tiongkok serta 1 provinsi di Australia, Jepang, Rusia, Belgia, dan Maroko.
"Wisatawan mancanegara di Jawa Barat masih rendah, hanya 1 juta per tahun. Diharapkan dengan adanya marathon ini dapat meningkatkan jumlah wisatawan, melahirkan prestasi, meningkatnya sport turism," kata inisiator West Java Marathon sekaligus anggota DPRD Jabar, Yunandar Eka Prawira, dalam pertemuan itu.
Pertemuan juga dihadiri anggota panitia lainnya dari KlikPlus Asia, Teddy Cherawan (Bidang Pengembangan Olahraga Prestasi Dispora Jabar, Riga Haruman Anshar (Humas Dispora Jabar), Aki Niaki (race management), dan lainnya.
Gurilap
Sementara itu, Direktur Utama PT Klikplus Asia, Mokhamad Ikhsan menuturkan, marathon tersebut merupakan kolaborasi kerja sama dengan sejumlah pihak yaitu Provinsi Jabar, PTPN VIII, Pemkab Bandung, dan instansi lain.
"Pemilihan lokasi sesuai dengan potensi wisata Jabar yaitu Gurilap, gunung, rimba, lautan, dan pantai. Seperti yang kerap dipromosikan Provinsi Jabar," ucapnya.
West Java Marathon akan digelar rutin setahun sekali dan menjadi rangkaian peringatan HUT Provinsi Jabar. Ada 4 kategori yaitu 42 km, 21 km, 10 km, dan 5 km.
"Kami menerapkan konsep flying track. Tahun ini digelar di Kabupaten Bandung dengan konsep gunung dan rimba. Tahun depan bisa di pesisir pantai atau kejutan lokasi keren lainnya," ujarnya.
Dalam setiap pergelaran, panitia akan melibatkan warga sekitar sehingga ada dampak ekonomi positif.
"Seperti menampilkan kuliner khas, kesenian, termasuk sayuran produk daerah. Selain itu, tak sedikit para pelari yang juga membawa keluarganya. Mereka bisa menginap di sejumlah penginapan yang ada di Ciwidey atau Pangalengan dan menikmati tempat-tempat wisata di sana. Kami ingin, marathon ini menjadi salah cara menghidupkan perekonomian warga melalui olahraga dan wisata," tuturnya. (*)