Pembangunan GOR Basket di Medan Mangkrak Lantaran Kemenpora Stop Proyek
Bangunan yang sempat dikerjakan di kawasan Jalan Pancing Medan Estate, kini terkesan mangkrak (terbengkalai) bagai gedung tidak bertuan.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Keinginan masyarakat olahraga Sumatera Utara khususnya insan bola basket memiliki GOR Basket permanen, sepertinya harus ditunda dahulu.
Hal ini lantaran Proyek Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang memang dialokasikan untuk pembangunan GOR Basket pengerjaannya terhenti.
Bangunan yang sempat dikerjakan di kawasan Jalan Pancing Medan Estate, kini terkesan mangkrak (terbengkalai) bagai gedung tidak bertuan.
Berdasarkan informasi, terbengkalainya pembangunan GOR Basket ini karena pihak Kemenpora tidak lagi melanjutkan proyek tersebut, setelah sebelumnya pelaksana proyek (pemborong) disebut-sebut wanprestasi, gagal menyelesaikan pekerjaan sesuai ketentuan yang disepakati sebelumnya.
Kondisi ini sangat disayangkan, padahal pembangunan gedung sesungguhnya sudah mencapai 90 persen.
Sekum Perbasi Sumut, Darsen Song ketika dikomfirmasi menyayangkan pembangunan GOR yang sangat diidam-idamkan insan basket daerah ini terkesan mangkrak, bagai gedung tidak bertuan.
“Kita berharap Kemenpora mendapatkan solusi terbaik sehingga pembangunan gedung dapat dilanjutkan,” tuturnya.
Darsen berpendapat, Kemenpora sesungguhnya dapat menampung kembali anggaran pembangunan dalam APBNP sehingga pembangunan GOR Basket bisa dilanjutkan.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) cq Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut juga tidak bisa berbuat banyak, sebab keberadaan gedung tersebut masih dalam penguasaan Kemenpora.
Keterangan lain dikumpulkan di lapangan menyebutkan, Kemenpora semula mengalokasikan anggaran sekira Rp 9 Miliar melalui APBN 2016 untuk pembangunan GOR Bola Basket lengkap dengan tribune untuk penonton.
Namun sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat tentang efisiensi keuangan negara, hampir semua proyek yang menggunakan APBN dikenakan "pemangkasan", termasuk untuk pembangunan GOR Basket ini. Karenanya anggaran yang semula dianggarkan Rp 9 Miliar, menciut menjadi Rp 2,3 Miliar.
Pembangunan GOR itu pun tidak lagi dirancang untuk tempat pertandingan, tetapi menjadi sarana tempat latihan.
“Pelaksanaan pembangunan gedung terkesan agak telat, karenanya hingga batas waktu ditentukan (31 Desember 2016), belum rampung,” ujar sumber di Medan.
Namun demikian, pemerintah (Kemenpora) dalam pembangunan gedung ini tidak dirugikan.
Karena pelaksanaan pembangunan sudah mencapai sembilan puluh persen, sementara anggaran yang dikeluarkan diperkirakan baru 30 hingga 40 persen.