Usai Bendera Terbalik, Lagu Pembukaan SEA Games ini Juga Bikin Netizen Indonesia Marah
Insiden terbaliknya gambar bendera Indonesia pada buku panduan Sea Games 2017 rupanya berbuntut panjang.
Editor: Aji Bramastra
TRIBUNNEWS.COM - Insiden terbaliknya gambar bendera Indonesia pada buku panduan Sea Games 2017 rupanya berbuntut panjang.
Sebab, hal itu memicu reaksi keras dari netizen Indonesia.
Terlebih, juga menyusul sejumlah hal lainnya yang dilakukan oleh pihak tuan rumah Malaysia, terhadap para kontingen Indonesia.
Misalnya, habisnya jatah makanan untuk atlet bola Indonesia.
Selain itu, insiden lainnya adalah dicuranginya pemain Timnas Indonesia, saat melawan Timor Leste.
Permainan kasar pemain Timor Leste, Filipe Oliveira, tak segera direspon oleh wasit asal Malaysia yang memimpin pertandingan itu.
Walaupun, pada akhirnya pemain tersebut mendapatkan hukuman kartu merah.
Peristiwa lainnya datang dari cabang olahraga sepak takraw wanita.
Para pemain Indonesia merasa dicurangi saat melawan Malaysia.
Hal itu kemudian membuat mereka melakukan walkout.
Baru-baru ini, juga beredar sebuah video tentang Opening Ceremony Sea Games 2017 beberapa waktu lalu.
Dalam video yang diunggah oleh Youtube Viral Now TV, Minggu (20/8/2017) itu tampak iring-iringan replika kapal layar yang diibaratkan mengarungi samudra.
Sembari kapal itu berlayar, dalam acara itu juga diperdengarkan nada sebuah lagu.
Nada lagu tersebut menyerupai lagu Rasa Sayange yang selama ini dikenal berasal dari Indonesia.
Akun itu juga menuliskan sebuah kalimat sebagai caption video tersebut.
"Lagu "Rasa Sayange" Diklaim Malaysia Saat Opening Ceremony Sea Games 2017", tulis akun tersebut.
Sejumlah netizen pun memberikan komentar.
@jk purwanto,"Malu lah lagu orang di pakai,"
@Putri Nurul Huda,"cari lagu laen kek, masak ambil lagu Indonesia.
lagu khas dari dari negeri jiran sana emang gak ada ya??"
@helenasantika,"DARIPADA PLAGIAT, SETEL LAGU SITI AJA ATAU ISABELA. DASAR, NEGARA BISANYA CUMA JIPLAK."
Lihat videonya :
Tapi, dari mana sebenarnya lagu Rasa Sayang berasal?
Menurut Wikipedia, lagu ini ditulis sebagai lagu asal Indonesia yang juga populer di Malaysia dan Singapura.
Lagu ini disebut berasal dari Maluku.
Meski demikian, ada yang meragukannya.
Penyebabnya, kebiasaan berpantun, sebagaimana lirik lagu ini, dianggap bukan tradisi orang Maluku.