Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Ayah Mendiang Marco Simoncelli Ramal Karier Valentino Rossi

Usia Rossi memang sudah tidak muda lagi, sehingga banyak pihak yang meragukannya bisa menjaga konsitensi untuk bersaing dengan pebalap muda

Editor: Dewi Pratiwi
zoom-in Ayah Mendiang Marco Simoncelli Ramal Karier Valentino Rossi
Harian Super Ball
Harian Super Ball edisi Selasa (22/8/2017) halaman 12 

TRIBUNNEWS.COM - Paolo Simoncelli, ayah mantan pebalap MotoGP yang sudah meninggal Marco Simoncelli, memprediksi Valentino Rossi mampu terus berkiprah di ajag MotoGP hingga berusia 45 tahun.

Menurut Paolo, The Doctor belum menunjukkan tanda-tanda bakal pensiun dalam waktu dekat.

Usia Rossi memang sudah tidak muda lagi, sehingga banyak pihak yang meragukan pebalap Yamaha itu bisa menjaga konsitensi untuk bersaing dengan pebalap muda.

The Doctor kini berusia 38 tahun, jauh di atas para rivalnya.

Namun, semangat Rossi terlihat belum mengendur. Paolo menyebut kecintaan Rossi terhadap dunia balap motor masih sangat besar.

"Rossi cepat atau lambat harus mengundurkan diri, itu hal yang normal. Tapi saya tidak melihatnya sebagai prioritas. Dia masih senang berbagi pengalaman dengan pebalap muda dan ia selalu berlatih setiap hari," ucapnya seperti dikutip dari Sportfair.

Baca: Timnas Indonesia Wajib Kalahkan Vietnam

BERITA TERKAIT

"Semua ini patut dihargai. Saya tidak mengerti mengapa saya harus memikirkan kapan Rossi pensiun. Rossi bisa terus berkarier setidaknya sampai 45 tahun," sambungnya.

Akhir pekan ini, balapan MotoGP seri ke-12 akan berlangsung di Sirkuit Silverstone, Inggris.

Rossi berupaya untuk mengejar defisit 33 poin dari Marc Marquez selaku pimpinan klasemen.

Meraih podium menjadi harga mati buat Rossi untuk menjaga peluangnya merebut gelar juara dunia ke-10 sepanjang kariernya.

Terkait persaingan di musim ini, Paolo menyebut faktor yang menjadi penentu kemenangan terletak pada ban Michelin.

"Saya pikir faktor utama kejuaraan ini terletak pada ban. Pebalap tidak pernah berpikir tentang masalah ini. Mereka selalu memikirkan mengenai mesin merek Honda, Ducati, dan sebagainya. Namun, pada akhirnya ban selalu menjadi perbedaan. Ban selalu menjadi masalah dan siapa yang bisa memanfaatkannya lebih baik, maka dia akan memenangkan balapan," paparnya.

Baca: Timnas Indonesia Membara meski Tanpa Evan Dimas

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas