Doni Tata Kibarkan Merah Putih di Jepang Tanpa Bantuan Pemerintah
Doni Tata Pradita, nama ini sangat familiar di telinga pecinta balap tanah air.
Penulis: Muh Radlis
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Doni Tata Pradita, nama ini sangat familiar di telinga pecinta balap tanah air. Bersama Rafid Topan Sucipto, Doni, sapaan akrabnya, pernah berlaga mewakili Indonesia di Moto GP kelas Moto 2.
Moto 2 merupakan kelas menengah sebelum naik ke kasta tertinggi balap dunia, Moto GP.
Doni bergabung dalam tim Federal Oil Gresini Moto2 sedangkan Rafid Topan membela tim QMMF.
Baru baru ini Doni mengharumkan nama Indonesia di kancah balap dunia.
Ajang prestisius balap ketahanan motor Suzuka 4 Hours, Doni mengibarkan bendera merah putih.
Dia berhasil podium dua bersama tandemnya pembalap Jepang.
Bergabung bersama tim Jepang, Akeno Speed Yamaha, Doni mampu bersaing dengan pembalap yang membela tim pabrikan Yamaha, Suzuki dan Honda.
Bahkan lajang kelahiran Yogyakarta 26 tahun silam ini sempat memimpin lomba hingga lima lap terakhir sebelum disalip pembalap pabrikan Yamaha dari Thailand.
Kisah heroik Doni mengibarkan bendera Merah Putih di Jepang diceritakan kepada Tribun Jateng, Rabu (23/8/2017) malam.
Sebelum ikut kejuaraan, Doni mengaku hampir tiga tahun tak menunggangi motor berkapasitas besar.
"Waktu di Suzuka 4 Hours Doni pakai Yamaha R6 dari tim Akeno Speed Yamaha. Awalnya kaku, hampir tiga tahun tidak balap pakai motor besar," kata Doni baru baru ini.
Sesi latihan satu dan dua Doni belum mendapatkan feel menggeber motor berkapasitas 600 cc itu. Bahkan ia sempat takut untuk menyalip pembalap yang ada di depannya.
"Dapat feel bagus saat kualifikasi. Dari catatan waktu saat latihan satu dan dua, di kuakifikasi waktunya bisa terpangkas tiga detik," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.