Olahraga Petanque Dipertandingkan di Pekan Olahraga Provinsi Aceh dan Bali
Pengurus Besar Federasi Olahraga Petanque Indonesia (PB FOPI) serius membangun pondasi olahraga asal Prancis ini di tanah air.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Federasi Olahraga Petanque Indonesia (PB FOPI) serius membangun pondasi olahraga asal Prancis ini di tanah air.
Mereka langsung bergerak ke lapangan setelah membangun sumber daya manusia melalui pelatihan pelatih dan wasit serta rapat koordinasi teknis (Rakornis) dengan peserta dari 19 pengurus provinsi (pengprov) yang sudah dilantik.
Sejak senin, cabor Petanque dipertandingkan di Pekan Olahraga Provinsi Aceh dan Bali.
Untuk di Aceh, pelatih senior di PB FOPI, Ramdan Pelana menjadi technical delegate. Kegiatan ini difokuskan di Lapangan Petanque Kampus Unsyiah Darussalam dan diikuti 18 daerah.
"Kegiatan di Aceh diramaikan total 165 orang yang 125 di antaranya adalah atlet. Sejauh ini berjalan lancar," jelas Ramdan.
Sementara di Bali langsung ditangani Ketum FOPI, Caca Isa Saleh. Di Aceh, kegiatan dilaksanakan pada 11-17 September.
Sementara Porprov Bali XIII pada 12-17 September di Gianyar dengan diikuti 9 kabupaten/kota.
Dikatakan Caca, setelah ini disambung Kejurnas di Bali pada 26-30 September. Selanjutnya Pekan Olahraga Mahasiwa Nasional (POMNAS) pada 14-22 Oktober mendatang. Sementara tahun depan ada kejuaraan tingkat provinsi lainnya di antaranya, di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Bulan ini kami juga kirim dua tim eks pelatnas ke single event pada waktu yang sama di Kuala Lumpur dan Vietnam pada 16-17 September," ujar Ketum FOPI Caca Isa Saleh.
Dikatakan Caca, ajang seperti ini diperbanyak karena selain mencetak atlet profesional di masa depan juga cara yang manjur untuk mengenalkan Petanque ke masyarakat luas.
Mengingat dari 34 provinsi di Indonesia, baru 19 pengprov dan empat pengprov yang menyusul dilantik ikut andil dalam mengembangkan olahraga bola besi ini.
"Yang dari Proprov jadi ajang menyaring atlet menembus Kejurnas yang kemudian bisa jadi batu loncatan ke nasional hingga internasional. Apalagi Petanque sudah masuk dalam multieven seperti SEA Games. Pada SEA Games 2015 Singapura sumbang perak atas nama Annisa Alfath. Tidak menutup kemungkinan nanti juga akan menembus Asian Games dan Olimpiade. Kami harus bersiap diri menatap even internasional tersebut, terutama SEA Games 2019," papar Caca.