Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Wahidin Halim Mengibarkan Bendera Start PEserta Rhino Cross Triathlon

Rangkaian kompetisi Rhino Cross Triathlon di Festival Pesona Tanjung Lesung (FPTL) 2017 hari kedua melobakan nomor Mountain Bike Cross Marathon

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Wahidin Halim Mengibarkan Bendera Start PEserta Rhino Cross Triathlon
ist
Wahidin Halim mengibarkan bendera start yang melepas 72 pebalap sepeda 

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG LESUNG - Rangkaian kompetisi Rhino Cross Triathlon di Festival Pesona Tanjung Lesung (FPTL) 2017 hari kedua melombakan nomor Mountain Bike Cross Marathon (MTB XCM). Gubernur Provinsi Banten, Wahidin Halim mengibarkan bendera start yang melepas 72 pebalap sepeda untuk menempuh jarak 48 kilometer yang diselesaikan dalam tiga putaran / lap.

Chandra Rafsanjani, dari ISSI Pangandaran, adalah atlet nasional yang dalam lomba kali ini menjadi pebalap yang memasuki garis finish di urutan pertama.

Chandra Rafsanjani masuk finish diikuti oleh Muhammad Rafika dari Bandung yang berhasil menyusul di posisi ke-2.

Kedua pebalap sempat terlibat duel seru, di mana Chandra cenderung mengikuti Rafika di dua lap awal, namun mulai meningkatkan laju sepeda hingga akhirnya finish pertama. Chandra turut serta dalam SEA Games 2011 Jakarta & Palembang di mana dia meraih medali emas di event perorangan, dan dalam SEA Games 2013 Myanmar di mana dia juga meraih emas dalam event Team Relay.

Chandra mengatakan lomba semacam ini membutuhkan daya tahan lebih.

“Perlu di-banyakin endurance,” beliau menyarankan. Membandingkan dengan event sejenis yang pernah diikutinya, Chandra mengatakan medan yang dilalui cukup menantang karena banyaknya batu lepas dan angina kencang yang menuntut kehati-hatian peserta balap.

Deni Ari Yulianto, pebalap ISSI Kota Cilegon sekaligus peserta dari kelas Men Elite yang berhasil finish di posisi ketiga ini mengacungkan jempol untuk lomba kali ini.

Berita Rekomendasi

“Luar biasa. Sangat menantang dan menguras endurance,” ujarnya. Deni mengatakan penyelenggaraan lomba berjalan cukup bagus.

“Panitianya bagus. Jumlah marshal-nya cukup, di setiap pertigaan. Jadi, peserta yang belum sempat mencoba track tetap bisa menjalani lomba.” Deni sudah sering mengikuti lomba mountain bike, tapi mengikuti lomba marathon seperti ini adalah yang pertama kali dia ikuti.

Event Director Sport Festival Pesona Tanjung Lesung 2017, Tense Manalu mengaku cukup puas dengan penyelenggaraan kali ini.

“Pesertanya memang tidak cukup banyak karena mountain bike cross-country marathon memang belum begitu populer dan belum secara regular diadakan di Indonesia,” jelasnya.

“Tapi saya yakin ke depannya, jumlah peserta akan lebih banyak.”

Lomba kali ini memang tidak mengikuti standar jarak MTB XCM yang ditetapkan Union Cycliste Internationale (UCI), organisasi balap sepeda internasional, yaitu 60 kilometer.

“Kami memutuskan untuk mengurangi jarak menjadi 48 kilometer karena beberapa pertimbangan, termasuk suhu yang cukup tinggi,” Tense menjelaskan. “Tapi dengan jarak 48 kilometer, lomba ini tetap masuk dalam kategori marathon.”

Mengenai penyelenggaraan Festival Pesona Tanjung Lesung tahun ini, Gubernur Wahidin Halim mengatakan, pemerintahannya berkomitmen dan mendukung penuh.

“Ini [Potensi pariwisata] adalah kekuatan kita,” tegas Gubernur Wahidin Halim, yang selanjutnya mengatakan rakyat Banten mengagungkan keindahan alam yang dimiliki dan bertekad akan mengelolanya dengan baik.

“Acara ini mempromosikan Tanjung Lesung sesuai dengan komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten. Saya berharap orang-orang dapat datang, dan merasakan langsung Tanjung Lesung yang kita promosikan sekarang,” imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas