PPITKON Sosialisasikan Penanganan Cepat Kepada Pesepakbola yang Cedera di Tengah Pertandingan
Kemenpora pada Kamis (26/10/2017) mendatang akan melakukan sebuah sosialisasi terkait upaya untuk mencegah lambatnya penanganan pesepakbola
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Keseharan Olahraga Nasional (PPITKON) sebagai lembaga yang berada dibawah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada Kamis (26/10/2017) mendatang akan melakukan sebuah sosialisasi terkait upaya untuk mencegah lambatnya penanganan ketika seorang pemain terkena cedera disaat melangsungkan pertandingan.
Hal tersebut dikemukakan oleh Edi Nurinda selaku Ketua PPITKON di Jakarta, kemarin, merujuk insiden meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda saat melakoni pertandingan. Menurutnya akan ada sejumlah paparan terkait penanganan terhadap atlet yang bersangkutan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Dalam waktu dekat, PPITKON akan menggandeng PSSI selaku induk tertinggi sepakbola tanah air guna mensosialisasikan penanganan dan SOP terhadap pelaku medis di setiap klub sepakbola.
"PPITKON siap untuk bekerjasama dengan PSSI terkait sosialisasi dan penanganan cedera pada olahraga. Dalam waktu dekat PPITKON akan memberikan sosialisasi bagi pelaku medis pada klub sepakbola Indonesia untuk mengantisipasi kejadian sebelumnya," tutur Edi.
Insiden yang diderita Huda dikatakan Edi patutnya menjadi pembelajaran bersama bagi pelaku olahraga khususnya para medis semoga kedepannya tidak terjadi lagi, sehingga penanganan yang cepat dan tepat mutlak secara profesional mampu dilakukan oleh para petugas.
"Pelaksana pertandingan harus melibatkan tenaga medis yang profesional sesuai standarisasi yang berlaku," jelasnya.
PSSI selaku induk tertinggi olahraga si kulit bundar di tanah air pun sangat mengapresiasi gagasan yang dilakukan oleh PPITKON.
Apresiasi tinggi dilontarkan Gatot Widakdo selaku Direktur Media PSSI.
"Kami akan mendukung penuh segala upaya positif, khususnya dari pemerintah dalam hal ini Kemenpora guna meminimalisir resiko tinggi terhadap pemain yang tengah terkapar didalam lapangan hijau," jelas Gatot.
"Sebelumnya, kita dari federasi, sudah mensosialisasikan terkait kesiapan medis ketika berada di lapangan, seperti ambulan dan peralatan lainnya. Dan kami akan sangat mengapresiasi gagasan dari PPITKON ini," kata Gatot.
Seperti diketahui, kompetisi sepakbola Indonesia, yakni Gojek Traveloka Liga 1 dirundung duka pekan lalu setelah meninggalnya penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda.
Kiper gaek berusia 38 tahun tutup usia setelah mengalami insiden tabrakan dengan rekan satu timnya, Ramon Rodriguez ketika berhadapan dengan Semen Padang pada pekan ke-29, 15 Oktober lalu.
Nyawa Huda tak tertolong meski sempat dilarikan langsung ke RSUD dr Soegiri Lamongan, pekan lalu.
Sebelumnya, ia cukup lama terlihat mengerang kesakitan sambil memegang bagian dagu atau lehernya pasca bertabrakan sebelum akhirnya tak sadarkan diri saat tim medis datang memberi bantuan untuk dilarikan ke rumah sakit.