Denies Cristian Sanjaya Ungguli Erwin Yoga di Kategori A Seri 3 WJC
Rider senior Denies Cristian Sanjaya tidak tertahan untuk memenangi persaingan di kategori A atau kelas 125 cm
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Rider senior Denies Cristian Sanjaya tidak tertahan untuk memenangi persaingan di kategori A atau kelas 125 cm yang dipertandingkan dalam dua ronde pada putaran ketiga di seri-3 World Jumping Challenge 2017 khusus Indonesia, Minggu (5/11/2017) di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Tangerang, Banten.
Denies, salan satu rider andalan Arthayasa Stable, Cinere, mencatat waktu terbaik pada dua ronde putaran ketiga dengan kuda Equador Four Seasons. Di ronde pertama ia membuat waktu tercepat 77.57 dt dengan satu pelanggaran, sementara di ronde kedua 67.66 dt juga dengan satu pelanggaran.
Denies tampil dengan dua kuda, satunya adalah Femke Van Het Berkenbos.
Denies mengungguli Erwin M Yoga (W-questrian) dan Yayat Subrata (Pegasus). Erwin yang menunggangi kuda andalannya, Count Counted, mencatat 74.62 dt di ronde pertama dengan 4 penalti dan 65.71 dt. Namun, di ronde kedua Erwin membuat clear-round dengan waktu 65.71 dt. Yayat Subrata membuat 75.02 dt di ronde pertama dengan 4 penalti, dan 80.91 dt di ronde kedua dengan 16 penalti.
Pemenang di kategori A atau kelas 125 cm WJC 2017 ini masih harus dihitung dari akumulasi catatan waktu terbaik dan pelanggaran yang dibuat oleh masing-masing rider pada penampilannya di tiga putaran dengan enam ronde tersebut.
Persaingan dua putaran dengan empat ronde sudah dilangsungkan bulan lalu di Arthayasa Stable, Cinere, yang diwarnai duel ketat antara Erwin M.Yoga dan Yanyan Hadiansyah (Equinara). Yanyan sendiri tidak berpartisipasi di seri-3 ini, setelah pekan lalu menjuarai kelas 140 cm Piala Marciano Norman di kejuaraan Cinta Indonesia Open 2017 di APM Equestrian Centre.
Pemenang tiga kategori di WJC edisin Indonesia ini berpeluang untuk bertanding di putaran-final Kejuaraan Dunia Equestrian 2017 yang akan digelar di Brasil, awal tahun depan. Namun, wakil Indonesia harus menjadi yang terbaik dari catatan waktunya dibandingkan dengan para pemenang dari negara-negara lainnya di zona-8 Federasi Equestrian Internasional (FEI).
Pada WJC sebelumnya Brayen Brata-coolen menjadi yang terbaik dari zona-8 FEI ini. Namun, Brayen tak ikut bertanding di putaran-final WJC di Aljazair karena waktunya berdekatan dengan pentas equestrian SEA Games 2017, Kuala Lumpur.