Menpora Imam Nahrawi Berharap INASGOC Berani Tolak Permintaan OCA
Menpora juga mengatakan bahwa INASGOC harus berani menentang jika itu dirasa merugikan bagi Indonesia sebagai tuan rumah.
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi meminta kepada Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC)) untuk memperhitungkan secara tepat perihal adanya permintaan tambahan nomor dari cabang olahraga menembak yang diusulkan Olympic Council of Asia (OCA) atau Dewan Olimpiade Asia.
"Kalau tidak ada peluang bagi Indonesia ngapain ditambah nomor atau cabang olahraga, jangan terlalu banyak memberikan toleransi, OCA sudah kita berikan semuanya. Sekarang kita tuan rumah tentu harus dihormati oleh OCA," ujar Menpora setelah melakukan eksebisi dengan pasangan pebulutangkis Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di Lapangan Bulutangkis Kemenpora, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2017) malam.
Baca: Ini Alasan PSSI Memilih Mongolia, Kirgistan, dan Brunei Darussalam di Ajang AWSTC 2017
Baca: Ini Jadwal Lengkap Laga Timnas 4 Negara di Ajang Aceh World Solidarity Tsunami Cup 2017
Tak hanya itu, Menpora juga mengatakan bahwa INASGOC harus berani menentang jika itu dirasa merugikan bagi Indonesia sebagai tuan rumah.
"Kita telah menyiapkan infrastruktur, menyiapkan dana dan sebagainya tentu OCA pasti memahami apa keinginan dan target Indonesia dimana targetnya adalah target penyelenggaraan, prestasi, administrasi, dan ekonomi, INASGOC harus berani membantah jika dirasa merugikan tuan rumah," tambahnya.
Baca: Ini 24 Pemain Timnas Indonesia Pilihan Luis Milla untuk Aceh World Solidarity Tsunami Cup 2017
Permintaan penambahan dua nomor di cabang olahraga menembak oleh OCA dikarenakan Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 menghapus sembilan nomor dari cabang panahan, panjat tebing, dan taekwondo. (*)