TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menghadapi tugas berat pada Asian Games 2018 dimana tenis diharapkan mampu menyumbangkan medali bagi Kontingen Indonesia, Rildo Ananda Anwar yang terpilih sebagai Ketua Umum PP Pelti periode 2017-2022 langsung bergerak cepat. 

Langkah pertama yang dilakoni Rildo adalah menyusun pengurus inti kepengurusannya. Dia berjanji dua minggu ke depan sudah terbentuk susunan kepengurusan PP Pelti.

Mantan petenis ini tentu tak mau asal pilih. Rildo ingin menempatkan orang-orang yang memiliki misi dan visi soal teknis.

"Saya ingin orang-orang yang saya tunjuk bisa berbuat untuk tenis. Bukan sekadar asal tunjuk atau semata dekat dengan saya. Karena tugas Pelti ke depan sangat berat. Jadi, saya butuh sosok yang benar-benar profesional dan tepat dalam penempatannya," ungkap Rildo Anwar, Rabu (29/11/2017).

Rildo yang Irjen di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) mengaku sudah mengantongi beberapa nama-nama yang bakal mendampinginya.

Di antaranya Dedi Prasetyo, Suharyadi, Yayuk Basuki, serta lainnya yang enggan disebutkan. Bahkan, Ridho menyebut ada dua calon sekjen. 

"Saya sudah punya dua calon Sekjen tapi masih saya pertimbangkan. Ssbab, saya ingin melihat siapa lebih pas untuk kursi strategis itu," tuturnya

Rildo juga mengatakan tekadnya menciptakan Christo-Christo (Christopher Rungkat, red) baru. Kemudian, dia ingin memetakan petenis muda potensial dan mendorong Pengda-pengda Pelti untuk aktif dalam menjalankan program pembinaan dan membuat kompetisi. 

"Saya juga akan melibatkan mantan petenis dalam pembinaan. Saya juga akan menghidupkan kembali sirkuit dan kejuaraan antarklub yang menjadi kawahcandradimuka pertenisan nasional. Fokus utamanya lebih ke pembinaan junior," jelasnya. 

Dalam Munas Pelti di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 24-26 November 2017 lalu, Rildo Ananda Anwar terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) PP Pelti periode 2017-2022 dengan mengalahkan saingannya Gede Widiade dalam pemungutan suara tertutup. Rildo didukung 19 suara dan Gede 15 suara.