Kemenpora Beri Penghargaan Kepada Legenda Olahraga Tanah Air
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI akan memberikan penghargaan terhadap para mantan atlet yang telah menjadi legenda di Indonesia.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI akan memberikan penghargaan terhadap para mantan atlet yang telah menjadi legenda di Indonesia.
Penghargaan tersebut akan diberikan pada malam puncak penganugerahan legenda Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (13/12/2017) malam nanti.
Dalam malam penganugerahan ini, ada 200-an mantan atlet berprestasi dalam beberapa dasawarsa terakhir.
Beberapa nama terkenal di masa lalu, ada Rudi Hartono, Liem Swie King, Rully Nere, Ricky Yacobi, Susi Susanti dan banyak nama lagi.
Menjelang malam penganugerahan ini, Menpora, Imam Nahrawi menyebutkan bahwa pemberian penghargaan ini adalah bentuk komitmen dan penghargaan pemerintah, dalam hal ini Kemenpora terhadap para pejuang olahraga di masa lalu.
"Semua ini adalah bentuk komitmen Presiden Jokowi untuk terus memperhatikan secara serius masa depan atlet dan mantan atlet," ungkap Imam Nahrawi.
"Mereka mampu memberikan prestasi-prestasi terbaik dan tak pernah mengeluh kurang ini itu. Mereka dengan sekuat tenaga, berjuang semata-mata demi nama negara," imbuh dia
Menpora meminta, jangan melihat nilai yang diberikan, tapi melihat bagaimana upaya pemerintah untuk bisa tetap memberikan penghargaan, tak melupakan tetes keringat yang dulu pernah diberikan kepada negara ini.
Imam juga berharap acara ini bisa memberikan spirit bagi atlet masa kini dan calon atlet, bagi mereka yang akan berjuang di Asian Games 2018 nanti.
"Lihatlah para atlet senior yang menerima penghargaan nanti. Mereka tak pernah ribut ini-itu, tapi kepentingan negara dan bangsa yang dinomor satukan. Di darah mereka mengalir semangat untuk membawa Indonesia berada di atas, tanpa pamrih," tuturnya.
Sementara itu, Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta menjelaskan bahwa nilai yang diberikan mencapai jutaan rupiah per mantan atletnya.
"Kami minta jangan lihat nilainya, tapi ini adalah upaya kami untuk tetap menghargai pejuang-pejuang kita di arena olahraga, dengan situasi yang berbeda antara masa lalu dan saat ini," jelasnya.