Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Sport

Evaluasi Test Event, Inasgoc Nilai Ada Empat Poin Penting yang Butuh Perhatian Segera

“Ambil contoh, dengan Kemenpora perlu pembenahan di beberapa competition venue di kawasan Gelora Bung Karno (GBK),” ujar Erick Thohir.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Sapto Nugroho
zoom-in Evaluasi Test Event, Inasgoc Nilai Ada Empat Poin Penting yang Butuh Perhatian Segera
Super Ball/Feri Setiawan
Tim lari estafet putra Indonesia saat turun di final lari estafet 4x100 meter putra di test event cabang olahraga atletik untuk Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelenggaraan Asian Games Invitation Tournament atau test event sudah rampung digelar.

Turnamen yang diikuti delapan cabang olahraga serta 100 nomor pertandingan itu berjalan lancar.

Namun, setelah ajang itu usai, Inasgoc yang merupakan panitia penyelenggara Asian Games 2018 menilai ada empat poin yang butuh perhatian segera.

Mulai dari transportasi, koneksi jaringan data, koordinasi internal dan eksternal.

“Soal transportasi, kita sudah memiliki alternatif solusi yakni penggunaan bahu jalan dan jalur TransJakarta, bahkan pilihan meliburkan sekolah serta mengatur jam kantor juga menjadi pilihan. Koneksi jaringan itu juga penting karena memegang peran penting dalam kontrol operasional di main operation (MOC),” ujar Ketua Pelaksana Asian Games 2018, Erick Thohir dalam laporan yang disampaikan di depan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Pengarah Asian Games 2018 seperti dikuti dari rilis yang diterima Tribunnews.com di Kantor Inasgoc, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2018).

Sementara itu, secara internal diperlukan terobosan agar sinergi antardepartemen dan juga dengan pengurus cabang olahraga terkait operasional pertandingan berjalan lebih lancar.

Berita Rekomendasi

Sedangkan eksternal harus lebih diintensifkan pertemuan dengan kementerian dan lembaga pemerintah terkait sehingga bisa menghasilkan keputusan yang langsung diterapkan.

“Ambil contoh, dengan Kemenpora perlu pembenahan di beberapa competition venue di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), lalu dengan Bea Cukai serta Kepolisian terkait kelancaran masuknya peralatan pertandingan, dan Kementerian lain seperti Kesehatan, Komunikasi dan Informasi, Pariwisata, dan Pertanian, terutama terkait sertifikasi bebas penyakit bagi hewan terutama kuda,” lanjut Erick Thohir.

Meski demikian, sejumlah pencapaian berhasil dilakukan Inasgoc melalui turnamen invitasi ini.

Bekerjanya sistem operasional di athletes village yang menggunakan dua tower dari 10 tower yang tersedia.

Ketersediaan aneka moda transportasi untuk memobilisasi atlet, ofisial, wasit, juri, dan media ke lokasi pertandingan.

Hingga partisipasi aktif para voulenteer yang terlibat di 20 departemen yang beroperasi selama 2018 Asian Games Invitation Tournament tersebut. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas