PP PGSI Apresiasi Keikutsertaan Pegulat Jatim dan Jateng di Kejuaraan Yunior & Kadet di Thailand
Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia mengapresiasi keikutsertaan 16 pegulat asal Jawa Timur dan Jawa Tengah pada Kejuaraan Gulat Yunior &
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia mengapresiasi keikutsertaan 16 pegulat asal Jawa Timur dan Jawa Tengah pada Kejuaraan Gulat Yunior & Kadet 2018, di Rayong, Thailand.
Kejuaraan yang diselenggarakan oleh Federasi Gulat Thailand dengan dukungan Kementerian Budaya, Olahraga dan Pariwisata Thailand ini dilangsungkan pada 2-8 April mendatang di Rayong.
"PP PGSI sangat mendukung partisipasi pagulat yunior dan kadet dari Jatim dan Jateng ini," ungkap Ketua Umum PP PGSI Trimedya Panjaitan, Kamis (22/2/2018).
Kejuaraan gulat yunior dan kadet di Thailand ini rutin diselenggarakan setiap tahun, dengan mengundang negara dan kota terkemuka di ASEAN yang secara nasional memiliki tradisi prestasi gulat.
Jatim, salah satu provinsi dengan pembinaan pegulat senior dan yunior terbaik di Indonesia, juga rutin diundang untuk mengirimkan atlet sekaligus perangkat pertandingannya, misalnya wasit.
Pengprov PGSI Jatim kerap juga menyertakan pegulat dari provinsi lainnya, misalnya Banten beberapa tahun lalu, dan tahun ini Jateng.
Trimedya Panjaitan, yang baru terpilih secara aklamasi sebagai ketum PP PGSI 2018-2022 melalui Munas 10-12 Desember di Jakarta, menyebutkan jika partisipasi pegulat yunior dan kadet Jatim dan Jateng pada kejuaraan di Thailand sejalan dengan keinginannya agar pegulat Indonesia memperoleh frekwensi pertandingan yang tinggi.
Politisi PDIP yang juga anggota Komisi III DPR RI ini mengingatkan kembali apa yang disampaikannya kepada peserta Munas, yakni mengenai peningkatan pembinaan di dearah dan menumbuhkan sinergi yang lebih baik antara pusat dan daerah.
"Tentu ke depannya tidak hanya pegulat dari Jatim, Jateng atau Kaltim dan Kalsel yang juga punya tradisi pembinaan dan prestasi baik dapat mengomentisikan pegulatnya di mancanegara. Semakin banyak provinsi yang mengomentisikan pegulatnya di event mancanegara tentu kian baik, karena sekaligus itu membuktikan program pembinaan internalnya berjalan," papar Trimedya Panjaitan.
Dengan dukungan program pembinaan yang baik di daerah atau provinsi itu Trimedya Panjaitan tidak khawatir Indonesia akan kekurangan para pegulat nasional yang bisa menjadi tumpuan di berbagai ajang kompetisi regional, global atau internasional.