Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Partai Semifinal Bagi Wilder dan Joshua

DUNIA tinju sesungguhnya ingin segera menyaksikan Deontay Wilder bertemu dengan Anthony Joshua, tapi jalan berliku masih harus dihadapi keduanya.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Partai Semifinal Bagi Wilder dan Joshua
express.co.uk
Deontay Wilder vs Anthony Joshua 

Catatan tinju M. Nigara

DUNIA tinju sesungguhnya ingin segera menyaksikan Deontay Wilder bertemu dengan Anthony Joshua, tapi jalan berliku masih harus dihadapi keduanya.

Wilder akan bertemu Luis Ortiz di Brooklyn, New York, Ahad (4/3) waktu Indonesia, dan Joshua harus berhadapan dengan Joseph Parker, ahad (1/4) di Cardiff, Inggris.

Keempat raksasa ini sama-sama belum sekalipun kalah, namun Wilder dan Joshua prestasi serta sensasinya lebih menggema dibanding Ortiz dan Parker. Jadi, jika hasrat para penggila tinju dunia untuk menanti pertarungan Wilder vs Joshua, sangat bisa dimaklumi.

Tidak sedikit analis tinju yang mengatakan bahwa partai Wilder vs Ortiz dan partai Joshua vs Parker adalah partai semifinal. Tidak sedikit pula pakar yang mengatakan Wilder dan Joshua pasti menang. Benarkah?

Jawabnya tentu tidak semudah kita mengucapkannya. Apalagi Ortiz dan Parker bukanlah petinju kacangan. Ortiz yang berjuluk King Kong meski agak telat melakukan start di ring profesional (catatan: Negeri Ortiz, Cuba saat itu masih melarang tinju profesional), tapi itu bukan kendala.

Ortiz dengan usia 38 tahun, telah memenangkan 28 kali pertarungan dengan 24 di antaranya dimenangkan TKO-KO. Bahkan 20 kali diselesaikan di bawah lima ronde atau tepatnya ronde 1 sebanyak 7, ronde 2= 4, ronde 3= 5, ronde 4= 3, dan ronde 5= 1.

Berita Rekomendasi

Menekan sejak awal

Dengan catatan seperti itu, maka Wilder tidak secara otomatis bisa menghentikan Ortiz. Benar pasar taruhan menempatkan Wlder 5-2, tapi sekali lagi, Wilder harus bekerja lebih keras untuk bisa menjungkalkan King Kong dari Kuba ini.

Wilder yang jauh lebih muda, 32 tahun usianya, idealnya harus bisa mengulur waktu. Artinya, Wilder harus memainkan pola hit and run (masuk dan keluar). Dengan pola itu, maka Ortiz yang memang belum pernah bermain lebih dari delapan ronde, pasti akan mengalami kesulitan. Dan, jika itu bisa dimainkan oleh Wilder, maka penggemar tinju akan terpuaskan.

Tapi inti permasalahan justru ada pada pola Wilder bermain. Ia bukan petarung yang hobi mengulur waktu. Lihat saja catatan ringnya, dari 39 kemenangan, 38 kali menang TKO-KO. Sensasinya terlihat dengan menyungkurkan lawan di ronde 1 sebanyak 18 kali, lalu di ronde ke-2 sebanyak 6, di ronde 3= 4. Wilder empat kali bertarung hingga ronde 8, 9, dan 11, artinya ia sesungguhnya mampu bermain dengan ronde yang panjang.

Dengan begitu, dapat dipastikan laga Wilder vs Ortiz untuk memperebutkan gelar juara dunia kelas berat WBC, akan berlangsung sangat ketat. Wilder akan menggempur sejak awal. Ortiz sendiri juga sangat menyukai pertarungan jual-beli pukulan sejak dini.

Keunggulan Ortiz adalah berat badannya yang mencapai 109,09 kg sedangkan Wilder hanya 102 73 kg. Dengan komposisi seperti itu, Wilder membutuhkan hentakan setengah kali dari biasanya. Artinya, Ortiz hanya bisa terjungkal jika Wilder melakukan hentakan pukulan yang melebihi kebiasaannya.

Atau menambah akumulasi pukulan. Jika selama ini hanya dengan satu atau dua pukulan lawan bisa terjerembab, sekali ini Wilder harus melepaskan lima sampai enam kali pukulan beruntun.

Lalu, bagaimana dengan Joshua? Parker yang ia hadapi adalah juara dunia kelas berat WBO. Parker asal Selandia Baru merebut gelar dari tangan Andy Ruiz Jr (10/12/16) dan dua kali mempertahankan gelar.

Di atas kertas Joshua dipastikan tidak serumit Wilder untuk keluar sebagai pemenang di laga semifinal ini. Benar parker juara dunia dan belum terkalahkan, tetapi jika dibandingkan dengan Wilder, Ortiz, dan Joshua, posisi Parker jauh dari lingkaran ketiganya.

Tapi, ini pun tidak otomatis Joshua bisa melenggang. Kita ingat bagaimaa nasib Mike Tyson saat bertemu dengan James Buster Douglas atau Lennox Luis vs Hashim Rahman? Meski Douglas da Rahman bukan siapa-siapa, tapi keduanya bisa merubuhkan sang perkasa.

Selamat menyaksikan pertarungan hebat di tvone.

* M. Nigara, Wartawan Olahraga Senior dan Komentator tinju tvOne

M.Nigara
M.Nigara (ist)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas