Kisah Atlet Balap Kursi Roda Zaenal Aripin: Mengubah Frustrasi Menjadi Prestasi
Kecelakaan 12 tahun silam merupakan titik di mana Zaenal harus mengubah kehidupannya.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tidak tepat mengasosiasikan difabel dengan ketidakberdayaan.
Zaenal Aripin adalah satu di antara bantahan nyata tanpa kata-kata bila ada anggapan hanya ada ketidakberdayaan dalam keterbatasan fisik.
Atlet balap kursi roda andalan Indonesia itu mulai mengenal dan mencintai olahraga balap kursi roda sejak empat tahun lalu.
“Saya mengenal olahraga ini tahun 2014, dari situ saya coba-coba. Eh ternyata asik. Kemudian saya mulai tekuni dan Alhamdulillah ada hasilnya bisa dibanggakan,” kata Zaenal saat ditemui di Stadion Sriwedari, Solo, Selasa (14/3/2018).
Prestasi Zaenal menjadi atlet balap kursi roda pun terbilang sangat memuaskan.
Pasalnya, pada ajang ASEAN Para Games tahun lalu, ia mampu menorehkan dua perak dan satu perunggu bagi Indonesia.
Sebelum mengenal olahraga yang kini telah membuatnya menjadi lebih percaya diri dan tahu akan makna kehidupan ini, Zaenal adalah manusia yang lahir sempurna.
Kecelakaan 12 tahun silam merupakan titik di mana Zaenal harus mengubah kehidupannya. Kedua kaki yang selama 18 tahun ia gunakan untuk berjalan, harus ia relakan akibat kejadian tersebut.
“Saya begini itu karena kecelakaan. Waktu saya berumur 18 tahun. kejadian itu sangat membuat saya merasa putus asa,” ungkap Zaenal
“Tapi untung saya punya keluarga dan orang-orang terdekat lainnya yang kasih support terus supaya saya tidak terpuruk dan Alhamdulillah saya temukan jalan saya di olahraga. Dan sekarang saya sudah lupa dengan kondisi saya yang disabilitas ini, saya sangat mensyukuri ini, karena ini mungkin hikmahnya di balik itu semua,” ujarnya.
Kini, Zaenal telah menjalani kehidupan barunya. Kehidupan yang membuatnya menjadi lebih bersyukur akan arti kehidupan.
Bahkan, bapak dari satu anak ini pun. kini menjadi andalan Indonesia di ajang Asian Para Games 2018.
Pada ajang tersebut, Zaenal akan turun dan bertanding di nomor sprint 100, 200 dan 400 Meter.
“Untuk ajang nanti, pastinya saya optimistis. Tapi untuk sejauh ini, kalau saya lihat kemampuan saya, mungkin baru medali perak. Tapi karena main di Indonesia, saya yakin peluang medali emas itu Insya Allah bisa saya dapatkan,” ujarnya.
Terakhir, Zaenal pun berpesan kepada seluruh orang yang mengalami kondisi sepertinya agar tidak putus asa, dan berani mengeluarkan kemampuannya.
Karena menurutnya, hal itu lah yang akan mengubah nasib orang-orang difabel, bukan hanya diam dan pasrah tapi bertindak.
“Teman-teman di luar sana yang seperti saya, tidak usah malu dengan kekurangan kita. Selama kita ada kemauan pasti ada jalan, jangan pernah menyerah dengan keadaan. Kalian harus bisa menyalurkan apa hobi kalian, dan untuk menggerakan itu sendiri harus ada kemauan dan semangat untuk bisa berprestasi,” tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.