Dua Tim Debutan Kuasai LIMA Badminton EJC 2018
Dua tim kampus pendatang baru sukses menguasai ajang LIMA Badminton: McDonald’s East Java Conference (EJC) Surabaya Subconference 2018 yang berakhir S
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua tim kampus pendatang baru sukses menguasai ajang LIMA Badminton: McDonald’s East Java Conference (EJC) Surabaya Subconference 2018 yang berakhir Senin (26/3/2018).
Kedua tim tersebut yakni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) di sektor putri dan Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) untuk bagian putra seperti sepakat berbagi gelar.
Mereka seperti tak sudi membagi kesuksesan untuk kontestan lain pada ajang yang dihelat di kampus Universitas Airlangga (Unair), Surabaya tersebut
Tim UINSA memastikan dominasi mereka pada sektor putri, dengan merebut tiga tempat teratas nomor tunggal putri. Hal sama juga dilakukan oleh Unitomo yang merebut dua peringkat teratas sekaligus menyempurnakan keberhasilan di nomor beregu yang dilangsung sehari sebelumnya.
Pada nomor tunggal putri, Maulindah Eva sukses menjadi yang terbaik berkat kemenangan atas rekan satu timnya Zhinatul Widad dalam pertandingan rubber game dengan kedudukan akhir 21-19, 12-21 dan 11-5. Untuk hasil itu Widad harus harus puas berada di posisi dua.
Sedangkan posisi ketiga menjadi milik pemain UINSA lainnya Aisyah Sal Sabilla yang tanpa banyak kesulitan sukses menekuk Jessica (Unair) dengan skor 21-10 dan 21-6.
Kesuksesan kampus yang tadinya bernama IAIN Sunan Ampel ini menggenapkan keperkasaan dari nomor beregu putri dengan menekuk tim Unair dengan skor 3-0.
Sejalan dengan UINSA, tim putra Unitomo yang merebut gelar juara beregu usai menekuk Universitas Ciputra dengan angka telak 5-0, menggenapkan keperkasaan yang ada dengan menguasai dua posisi teratas perorangan.
Pemain tunggal putra Androw Yunanto yang bertemu rekan satu kampusnya Muhammad Syahputra, akhirnya keluar sebagai pemenang menang dengan skor 21-10 dan 21-9.
Tak disangka, dua tim yang memulai debutnya di musim keenam LIMA Badminton, berhasil meraih prestasi cemerlang. Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) menguasai kategori beregu putra.
“Kampus kami memang unggul di bulutangkis. Kami antusias saat tahu LIMA hadir di Surabaya dan sudah kami nanti-nanti kan. Alhamdulillah kami ke nationals. Kami melihat peluang kami di nationals 80 persen,” kata pelatih Unitomo Achmad Yani.
Meski menang, sejatinya pelatih ini belum puas dengan permainan anak asuhnya lantaran belum bertemu lawan seimbang. “Semoga nanti kami dapat bertemu dengan tim yang lebih berat di nationals,” tandasnya.
Sedangkan Swidi, pelatih UINSA yang sukses mengantarkan anak asuhnya Berjaya di sektor putri mengungkapkan melihat persaingan di LIMA Nationals akan jauh lebih berat dari yang sudah mereka lalui pada tahap kini.
“Semua senang dan bersukur, karena sebagai debutan ini semua di atas ekspektasi kami. Hasil ini menjadi buah dari kerja keras para pemain. Kami memang berlatih keras sebulan terakhir untuk LIMA Badminton. Di Nationals nanti mungkin akan berat, tapi kami optimis saja, minimal kami bisa masuk semifinal,” kata paparnya.