PBSI Targetkan Satu Gelar di Kejuaraan Asia 2018
Ganda putra andalan Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dipastikan absen dalama ajang tersebut.
Penulis: Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia menargetkan satu gelar juara di ajang Badminton Asia Championships 2018 yang akan akan segera dihelat di Wuhan Sports Center, Wuhan, Tiongkok, pada 24 - 29 April mendatang.
Itu disampaikan Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga PBSI Susy Susanti.
"Kami menargetkan minimal satu gelar mengingat banyaknya pertandingan. Unggulan diharapkan bisa menunjukkan terbaik sementara bagi pelapis menjadi kesempatan mereka untuk meningkatkan rangking dan pengalaman," katanya.
Pada turnamen individu bergengsi di Asia yang kali ini menawarkan total hadiah sebesar USD 350,000 itu, pasangan ganda putra terbaik dunia yang saat ini dimiliki Inodnesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dipastikan absen.
"Kevin/Marcus memang kami tarik karena Marcus akan menikah. Jadi persiapan untuk itu. Tapi di luar itu, ganda putra tetap full ikut karena secara rangking mereka masuk semua," ujarnya.
Namun, Khusus pada sektor tunggal putri, Susy pun menyadari jika di sektor tersebut masih membutuhkan proses panjang untuk bisa menyamai sektor-sektor lainnya. Dengan demikian, tunggal putri pun tidak ditargetkan muluk-muluk.
"Memang kalau kelas putri bisa dibilang targetnya di bawah. Kemarin level-level internasional challenge sudah ada yang bisa tembus juara, sekarang kami naikkan ke level grand prix, dan itu akan naik seterusnya," ucap Susy.
"Saya tidak menuntut tunggal putri harus juara Asia atau dunia karena dilihat dari perjalanannya belum ke sana. Tapi minimal 8 besar lah sekaligus bagaimana cara kami meloloskan sebanyak-banyaknya tunggal putri ke rangking 30 dunia. Itu targetnya meski saya tahu masing-masing atlet punya target sendiri," bebernya.
"Begitu dengan tunggal putra serta sektor-sektor lainnya. Semua punya target masing-masing. Sekaligus ini sebagai bentuk evaluasi dan penilaian kami untuk promosi degradasi nanti," pungkas Susy.